IHT Sebagai Sarana Peningkatan Kompetensi Bagi Guru SMA Gabungan

Pose bersama usai pembukaan IHT

Jayapura, Teraspapua.com – Semua guru saat ini berjibaku dengan beragam strategi pembelajaran Jarak Jauh atau disingkat PJJ selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia , terutama di Papua.

Untuk memberikan penguatan, awal tahun ajaran baru SMA Gabungan Jayapura melaksanakan In House Training (IHT) dalam rangka sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) , penguatan SKS dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Kepala Sekolah, Sandra Titihalawa, S.Pd, Msi mengatakan, IHT merupakan rutin diprogramkan setiap awal semester. Tahun ini memuat materi – materi yang merupakan kebutuhan yang harus diketahui oleh tenaga Pendidik.

“AKM memang merupakan program Nasional, itu adalah hal baru. Saya berpikir lewat IHT ini tenaga Pendidik diberikan pembekalan agar mengerti apa itu AKM,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Sandra terkait penguatan SKS dan ini sudah berjalan selama 6 bulan, sehingga IHT merupakan wadah untuk sharing tentang kendala- kendala yang di hadapi.

Kemudian ujar Sandra, untuk penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan hasil evaluasi pelaksanaan supervisi. Diakui, ada kendala dan kekurangan – kekurangan yang akan dibenahi pada kegiatan ini.

Yang terpenting dikatakan Kepsek, SMA Gabungan saat ini memiliki 14 peserta Didik yang masuk dalam kelas percepatan untuk menempuh perjalanan 2 tahun dan terus memantau, mengevaluasi secara berkala pelaksanaan kelas percepatan,” tambah Kepsek.

Ketua Yayasan Pendidikan Protestan dan Katolik Jayapura Matias Wiran,SE dalam sambutan menegaskan, dunia Pendidikan harus dimulai dengan In House Training.

“Bagi saya awal tahun 2021 ini, kita membuka dengan suatu kegiatan yang luar biasa yaitu IHT untuk mempersiapkan diri dan mengaplikasikan di kelas kepada anak didik kita,” ujarnya.

Terkait dengan SKS Wiran berharap, kedepan Sekolah bisa membantu anak-anak agar bisa menyelesaikan Pendidikan 2 tahun, 2,5 tahun bahkan juga bisa drop Out, jika tidak belajar baik maka bisa lewat 3 tahun.

Ketua Yayasan ini juga berharap, dalam lingkungan SMA Gabungan para Guru harus bekerja secara tim dan tidak boleh bekerja sendiri-sendiri.

“Jangan Kepala Sekolah jalan sendiri, bapa ibu Guru jalan sendiri ,” tegasnya.

Apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Harus dipatuhi dan diikuti. Karena penekakan ada pada kompetansi.

Bahkan diingatkan Wiran, kompetensi Keagamaan juga sangat penting, karena Sekolah ini dibawah nauangan dua Gereja besar di tanah ini.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua, melalui pengawas pembina Noncje Lumingkewas berharap, IHT ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh tenaga Pendidik.

Pasalnya, materi pertama adalah perangkat pembelajaran, sosialisasi AKM, Dia lebih berharap dapat mengikuti dengan baik penguatan SKs bagi peserta didik.

“ Saya minta para Guru agar belajar , dan harus betul-betul menyiapkan perangkat pembelajaran. Kalau RPP disusun dengan baik dan benar dan pada saat belajar maka tidak akan mengalami kesulitan,” ucapnya.

Kemudian, modul juga harus dipersiapkan dan dibagi kepada Peserta Didik, agar mereka dapat belajar dengan baik.

Sementara itu ketua panitia Heldriana Maca A. Pattipeiluhu, S.Pd dalam laporan mengatakan, dengan adanya pandemi Covid – 19 membuat Ujian Nasional ditiadakan.

Bahkan menurutnya, tantangan bagi seorang Guru boleh dibilang tidak lebih ringan menyiapkan siswa menghadapi UN, boleh dikatakan berat bahkan untuk menghadapi AKM juga tidak ringan.

“Melalui kegiatan IHT, kiranya membuka dan menambah wawasan meningkatkan pengetahuan guru mengenai AKM, mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik baik reguler maupun pada pembelajaran sistem kredit semester serta,” ujarnya.

Selain itu lanjut Heldriana Maca, meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran daring di masa pandemi Covid – 19, guna mempersiapkan para murid generasi bangsa yang hebat yang mampu menghadapi abad 21,” tukasnya.

(Ricko)