Jayapura, Terasapua.com – Sedikitnya, 29 petak kios dan 3 (tiga) buah lapak jualan di blok B pasar induk regional UPTD Youtefa (Pasar Lama) Kelurahan Waimhorock Distrik Abepura, Rabu (14/4/2021) sekitar Pkl. 05.00 Wit mengali musiba kabakaran.
Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Pemerintah Kota Jayapura meminta kepada pihak Kepolisian untuk menyelidiki penyebap musibah ini.
“Pemerintah kota merasa prihatin terhadap musibah yang menimpa seluruh pedagang di Pasar Yotefa lama yang terbakar. Dari lapangan kita mendata hari ini ada 32 kios yang lolos yang terbakar, yaitu pedagang sepatu, pedagang pakaian dan juga pedagang elektronik serta pedagang buah,” kata Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru saat meninjau lokasi kebakaran, Rabu (14/4/2021) pagi.
Lanjutnya, tiba-tiba tadi pagi sekitar jam 5 subuh ada laporan, bahwa terjadi kerbakaran lagi. Kenapa kita prihatin, karena di pasar ini dua minggu lalu baru saja terbakar dan hari ini terbakar lagi .
Ini tentu menjadi perhatian bersama, untuk memberikan sosialisasi bagi para pedagang untuk selalu hati-hati, waspada agar musiba seperti ini jangan terjadi lagi.
“Ini kita minta Kepolisian menyelidiki, apa sumbernya dan penyebabnya sehingga pasar tidak mudah terbakar. Dari lapangan kita sudah lihat tempatnya,”
Untuk itu jelas Rustan Saru, langkah-langkah yang dilakukan adala menata semua pedagang yang terbakar,baik nama dan identitasnya, juga surat kepemilikan kios dan losnya.
Kemudian membersihkan puing-puing bangunan dalam waktu dua tiga hari ini untuk kita rapikan agar Pedagang kita bisa kembali jualan seperti biasa.
Apalagi, menjelang puasa Ramadan, mereka sangat butuh perhatian pemerintah untuk cepat jualan sehingga ekonomi mereka bisa bangkit kembali,” sambungnya.
Lanjut dijelaskan Rustan Saru, karena untuk jangka panjang ke depan pasar ini akan dipindahkan ke pasar yang baru tapi masih menunggu, karena lokasi baru masih kita siapkan.
“Kami minta, para pedagang tetap bersabar, karena musibah, cobaan jadi tetap hati-hati. Kalau menggunakan kulkas, memasak atau ada instalasi yang tidak baik agar dikontrol. Tentu untuk mencegah tidak terjadi kebakaran lagi,” harapnya.
Rustan Saru juga mengungkapkan, untuk anggaran pembangunan dan renovasi belum ada. Maka kita nanti minta pedagang untuk swadaya, begitu kami bersihkan kita minta mereka swadaya.
Hanya kita bantu mungkin keringanan retribusi. Kita minta kepala Pasar dan Perindagko untuk menunda menagih retribusi.Karena mereka terkena musibah dan mengalami kerugian,” tukasnya.
(Wate)