Timika, Teraspapua.com – Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Papua dan Panitia Pesparawi XIII se – tanah Papua telah merampungkan hasil Technical Meeting V yang digelar selama dua hari di Grand Tembaga Hotel Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Telah putuskan 20 LPPD dari Kabupaten dan Kota yang akan ikut pada ajang Pesparawi XIII yang bakal digelar pada 30 Oktober hingga 6 November 2021 di Kabupaten Mimika.
Bahkan telah diputuskan, LPPD yang menyatakan untuk mengikuti pelaksanaan Pesparawi XIII sebanyak 20 Kabupaten Kota dengan jumlah 1.610 orang, dengan rincian laki -laki 743 orang, wanita 867 orang.
Sementara LPPD Kabupaten yang tidak mengikuti sebanyak 9 Kabupaten yaitu, Yahukimo, Lanny Jaya, Boven Digoel, Pegunungan Bintang, Nduga, Intan Jaya, Yalimo, Puncak Jaya dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Panitia juga telah memutuskan untuk syarat peserta masuk ke Kabupaten Mimika adalah menunjukkan surat antigen dengan hasil negativ.
Selama mengikuti kegiatan mematuhi protokol kesehatan serta kegiatan berlangsung disiapkan pelayanan medis pada posko akomodasi maupun tempat-tempat kegiatan.
“LPPD Provinsi Papua bersyukur, karena 20 Kabupaten dan satu Kota yang bisa mengikuti Pesparawi XIII di Kabupaten Mimika ditengah pandemic Covid – 19,” kata Ketua LPPD Provinsi Papua, Drs. Elia Loupatty MM pada acara penutupan Technical Meeting V, Selasa ( 7/9).
Karena itu, LPPD Provinsi Papua merasa ini semangat yang luar biasa. Sementara 9 LPPD lain tidak ikut dalam ajang ini, karena keadaan masing-masing Kabupaten.
Dia juga mengakui, Kabupaten Mimika tidak gampang untuk menjadi tuan rumah karena bisa melayani 20 Kabupaten termasuk LPPD Provinsi ditengah pandem ini. Kita patut bersyukur karena itu bisa terjadi.
Elia menilai. panitia penyelenggara untuk super teknisnya cukup lengkap dan bagi saya cukup baik.
“Secara khusus, saya memberikan atensi bahwa, panitia cukup jeli dengan mengikuti progress. Saya kira ini sesuatu yang baru dalam penyelenggaraan Pesparawi,” ucapnya.
Pasalnya lanjut Elia, Pesparawi XIII inilah yang kita laksanakan di tengah pandemi covid 19. Kita berani karena dua hal yaitu menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan iman kita tumbuhkan.
“Dua hal ini kita kolaborasi supaya kita bisa selamat, aman dalam penyelenggaraan nanti,” pesannya.
Ketika disinggung soal 9 LPPD Kabuapten yang tidak bisa mengikuti ajang ini, ELia merespon santai. bahwa memang itu keadaan masing – masing daerah sehingga kita tidak bisa memaksakan.
Namun kembali diakui, bahwa 20 daerah ini termasuk paling banyak ditengah pandemi. Mimika cukup berani.
‘Kita tidak mempersoalkan yang tidak hadir. Tapi yang sudah hadir saat ini sangat luar biasa karena sudah lebih dari 60%,” lugasnya.
Dia juga menambahkan, pelayanan gratis yang dilakukan oleh panitia yang merupakan salah satu daya tarik, sebab prokes itu mahal.
Apalagi penjagaan panitia sejak turun dari pesawat bandara sampai di tempat penginapan hingga tempat pertandingan hingga kembali itu bukan sesuatu yang mudah.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, S. Sos. MM yang juga ketua Umum Panitia menyampaikan terima kasih karena LPPD bisa menunjukkan Kabupaten Mimika sebagai tuan rumah Pesparawi XIII.
“Semoga LPPD dapat menggunakan hasil Technical Meeting V sebagai pedoman. Apa yang sudah kita sepakati bersama agar tetap konsisten dan tetap dilaksanakan,” kata Retob.
Johannes Rettob juga mengingatkan panitia penyelenggara agar mencatat hasil pertemuan dan segera di publis, supaya tidak ada tawar menawar karena Technical Meeting V yang terakhir.
Sebagai ketua panitia penyelenggara, saya melihat dalam pelaksanaan Technical Meeting V ini sangat luar biasa. Semua punya semangat walau banyak halangan terjadi, Seraya berharap apa yang kita rencanakan dapat terjadi,” pungkasnya.
(Let)