Partai Final Cabor Panahan Tuan Rumah Rezza Akan Berhadapan Dengan Jatim

Jayapura,Teraspapua.com – Medali emas pertama Cabor Panahan akan diperebutkan pada nomor individual recurve dan compound. Dimana pada laga Final nanti Atlit Panahan tuan rumah Papua Rezza Oktavia akan berduel dengan Panahan asal Jawa Timur (Jatim), Dianada.

“Pertandingan tersebut akan berlangsung di Venue Panahan, Kampung Harapan Kabupaten Jayapura, Sentanin”. Senin (4/10).

Tuan rumah Papua dan Jawa Timur akan mengawali pertarungan di nomor individual recurve putri, duel antara Diananda Choirunisa melawan Rezza Octavia akan mengawali perebutan medali emas pertama di cabor yang mengandalkan akurasi.

“Ini partai menarik, kami masyarakat Papua menunggu, siapa terbaik diantara mereka berdua dan kami mohon dukungan doa sari seluruh masyarakat Papua, sehingga medali emas pertama Cabor Panahan bisa direbut oleh atlet Panahan Papua,” ujar Ketua Panpel Cabor Panahan yang juga Wakil Ketua Pengprov Perpani Papua, Hengki Sawaki.

Menurut Sawaki, pertemuan pertama dua punggawa pelatnas di ajang nasional, Rezza merupakan atlit muda Papua pertama yang berhasil masuk dalam Pelatnas panahan yang diproyeksikan ke Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, sedangkan Diananda merupakan atlit senior yang telah malang melintang di berbagai event internasional.

Terakhir Diananda tampil di Olimpiade Tokyo di nomor individu putri dan mixed tim bersama Riau Ega Agata Salsabila, “Selama pelatnas olimpiade perolehan skoring keduanya tidak jauh berbeda, bahkan jika dibandingkan penampilan keduanya pada perebutan tiket Olimpiade di Perancis, penampilan Rezza tidak kalah dengan Diananda, ada yang mengatakan Rezza leading, namun karena tim putri gagal meraih tiket Olimpiade, maka satu tiket Indonesia menjadi milik Diananda peraih medali di Asian Games Jakarta,” jelasnya.

Bahkan, lanjut kata Mantan Anggota DPRD Provinsi Papua ini,  Pertarungan perebutan medali emas hari ini akan melibatkan pelatih-pelatih terbaik saat ini, ada Permadi Wibowo, Lilies Handayani dua pelatih yang mendampingi tim Indonesia di Olimpiade Tokyo.

Permadi mampu menghantarkan tim putra Indonesia di Olimpiade Tokyo, jauh lebih bàik dari tim putri yang dipimpin Lilies. Sementara Papua yang dilatih Wiryawan Richard Yohanis merupakan salah satu pelatih bertangan dingin yang mampu membentuk tim panahan Papua menjadi salah satu tim yang disegani pada PON XX,”.

Kita tunggu strategi dan kematangan mereka mendampingi anak didiknya dalam berburu emas di nomor bergengsi individu recurve, terang Sawaki.

Ketenangan dan kematangan atlit menjadi faktor penentu, dorongan dan motivasi pelatih akan memberikan kekuatan bagi sang atlit, namun diatas semua itu, ada faktor-faktor non teknis yang lebih menentukan, tandasnya.

PON Papua akan menjadi sejarah bagi Rezza Octavia dan Alvianto Bagas Prastiyadi, dua pemanah masa depan Indonesia.

(Vmt)