Sentani, Teraspapua.com – Seluruh pertandingan pada setiap Cabang Olahraga PON XX Papua telah berakhir. Peserta PON kini mempersiapkan diri untuk kembali ke Provinsi masing-masing.
Sebagai salah satu syarat untuk kembali mereka harus melakukan tes PCR atau polymerase chain reaction untuk memastikan sehat dari Covid-19.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL–PP) Kelas II Ambon, menurunkan 1 unit mobil sebagai Laboratorium bergerak untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Penanggung jawab barang milik negara BTKL – PP Kelas II Ambon, Zadrak Romeo Kermite kepada Teraspapua.com mengakui, antusias peserta PON XX Papua guna mendapat pelayanan PCR gratis pada Laboratorium Bergerak milik BTKLPP Ambon, di Kabupaten Jayapura sangat tinggi.
“jadi rata-rata dalam sehari antara 200 – 600 orang yang diambil sampelnya untuk diperiksa di mobil Lab tersebut,” kata pria yang lagi mempromosikan kopi Tuni di Kota Ambon itu.
Menurut dia, beberapa kontingen dari berbagai daerah di tanah air mengaku mereka merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan PCR Gratis yang disediakan Pemkab Jayapura dalam hal ini Dinas Kesehatan setempat lewat dukungan fasilitas mobil lab bergerak milik BTKLPP Ambon.
“Hal lain yang perlu diapresiasi yaitu semengat kerja dari para Analis dan tenaga pengambil sampel serta dukungan manajemen dari Dinas Kesehatan membuat pelayanan bisa maksimal,” terangnya.
Bayangkan saja, kemampuan Lab untuk menguji dalam satu Real Time yaitu 94 sampel memakan waktu kurang lebih 5 jam.
Maka, mereka harus extra time utk memeriksa 200 – 600 sampel/hari. Bahkan bisa sampai subuh mereka terus bekerja utk memastikan hasil PCR dari para kontingen yang ingin kembali ke daerah asal.
Disinggung apakah mobil ini bisa tetap stand by di Jayapura untuk mendukung Kegaitan PEPARNAS yang akan berlangsung bulan depan, Romeo menyebutkan, harus tetap dikoordinasikan antara Pemerintah Daerah Papua dan BTKLPP Ambon.
“Tapi pada prinsipnya, BTK-LPP tetap siap sepanjang hal tersebut bisa dilakukan,” tukasnya.
(Sei)