Rencana Belajar Tatap Muka, Wali Kota Pastikan Prokes Saat Uji Coba di 3 SD

Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM saat berdialog dengan siswi SD Negeri Kotaraja

Jayapura, Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM meninja Sekolah Dasar di wilayah Kota Jayapura. Menyusul akan dilakukan belajar tatap muka pada tanggal 25 dan 26 Oktober 2021.

Pasalnya, 90 persen orang tua siswa menginginkan pembelajaran secara tatap muka, hanya 10 persen yang masih mau belajar secara online. Siswa siswi juga sangat gembira menyambut proses belajar secara tatap muka, karena sejak pandemic Covid -19 mewabah, Maret 2020 sampai Oktober 2021 ini belajar secara online dari rumah.

banner 325x300banner 325x300

Wali Kota, Dr. Benhur Tomi Mano, MM didamping Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Fachruddin Pasollo, M. Msi dan Kadis Kesehatan, Ni Nyoman Sri Antari meninjau SD Negeri dan Inpres Kotaraja, kemudian SD Negeri 3 Abepura untuk memastikan penerapan protokol kesehatan saat uji coba belajaran tatap muka.

Pantauan media ini, tiba di halaman Sekolah Wali Kota mengecek tempat mengukur suhu tubuh dan hand sanitizer, seraya berdialog dengan para kepala Sekolah.

Kemudian memeriksa kesiapan dari luar sekolah sebelum anak-anak masuk ruang kelas. Selanjutnya Wali Kota meninjauh ruang kelas untuk menyaksikan langsung penerapan prokes saat belajar tatap muka di SD Negeri dan Inpres Kotaraja juga SD Negeri 3 Abepura.

“Dengan kita melakukan uji coba belajar tatap muka untuk SD dan SMP. Yang pertama semua tenaga pendidik dan kependidikan wajib untuk di vaksin pertama dan kedua,” kata Wali Kota usai melakukan peninjauan di SD Negeri 3 Abepura, Selasa ( 19/10).

Puji Tuhan akui Wali Kota, sudah 96% tenaga pendidik dan kependidikan baik SD dan SMP sudah melakukan vaksin. Hanya menurut dia ada beberapa yang belum divaksin karena mereka ada penyakit penyerta.

Maka, guru-guru tersebut tidak boleh datang ke sekolah untuk melakukan belajar tatap muka. Dan mereka telah tetap melakukan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing.

“Karena yang diwajibkan untuk datang belajar di sekolah adalah guru guru yang sudah melakukan vaksin. Karena ditakutkan, yang ada komorbid untuk dirinya sendiri dan juga orang lain, maka itu saya minta mereka tetap di rumah saja,” ujar pria yang akrab disapah BTM itu.

Dari hasil pantauan menurutnya, di SD Negeri dan Inpres Kotaraja dan juga SD Negeri 3 Abepura ada beberapa kekurangan yang harus dipenuhi.

“Seperti prokes yang ketat, mereka juga diminta harus menyiapkan disinfektan untuk menyemprot sepatu, tas siswa dan ruangan yang digunakan untuk belajar tatap muka sebelum dan sesudah,” tuturnya.

Hal-hal lain ditabahkan Wali Kota, mereka sudah memenuhi prokes yang ketat. Siswa yang datang di ukur suhu tubuh, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak saat pembelajaran.

Kemudian saat siswa-siswi pulang sekolah wajib dijemput orang tua dan tidak diperkenankan ojek untuk menjemput. Pamong sejati ini juga menegaskan, selama masa pandemi Covid-19 ini di sekitar lingkungan sekolah tidak boleh ada jajanan.

“Terima kasih atas dukungan dari komite sekolah dan para guru,” cetusnya.

BTM juga mengakui, saat melakukan peninjauan dirinya berdiskusi dengan anak-anak seperti di SD Negeri dan SD Inpres Kotaraja mereka sangat suka cita dan senang karena berdialog langsung dengan orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua itu.

Bahkan beber Wali Kota, mereka sudah melakukan prokes masing-masing. Anak- anak datang membawa hand sanitizer. Bahkan cara duduk pun telah diatur jaraknya oleh pihak sekolah saat menerima pelajaran.

“Ini baru tahapan uji coba dan nantinya akan dimulai pada tanggal 25 dan 26 Oktober 2021. Para guru bahkan siswa-siswi juga menyambut baik belajar tatap muka,” terangnya.

Kami berharap, dengan pembelajaran tatap muka ini tidak ada kluster baru, seraya menyebutkan akan dilakukan pemantauan dan nantinya akan dilakukan evaluasi.

Walikota juga mengungkapkan, 90% orang tua menginginkan belajar tatap muka. Karena sudah dilakukan survei Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura bahkan guru-guru sudah 96% divaksin.

“Jadi kota Jayapura siap untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka,” cetusnya.

Guru-guru saya minta untuk mengikuti prokes yang ketat, dari rumah ke sekolah dan juga setelah kembali ke rumah harus sehat selama memberikan materi pembelajaran kepada para siswa,” tambah dia.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Dr. Fachruddin Pasolo, M.Si juga menambahkan, sesuai dengan instruksi Wali Kota Jayapura yaitu kita akan melakukan belajar tatap muka untuk SD dan SMP.

“SD ada 108 sekolah, sedangkan untuk SMP ada 48 sekolah. Jadi pada prinsipnya, kita tetap prokes dan sudah sesuai SOP yang kita susun. Sudah menjadi Peraturan Walikota,” lugasnya.

Sehingga, ini akan menjadi petunjuk teknis. Nanti di sekolah-sekolah dan mengacu kepada petunjuk teknis. “Kemudian mereka melakukan modernisasi sesuai dengan kondisi sekolah yang ada,” tandasnya.

Selain itu Kepala Dinas Kesehatan setempat, dr. Ni NyomanSri Antari juga menambahkan, syarat untuk belajar tatap muka yaitu semua pendidik dan tenaga kependidikan harus divaksin.

“Jadi memang pendidik di kota Jayapura menjelang 25 Oktober 2021 harus divaksin, rencananya belajar tatap muka sehingga semua harus divaksin kecuali yang komorbid yang menunjukkan keterangan dokter,” tukasnya.

(Let)