Jayapura, Teraspapua.com – Para kontestan difabel yang akan berkompetisi di Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua telah berdatangan dari seluruh pelosok tanah air di Kota Jayapura, termasuk dari Provinsi Maluku.
Peparnas XVI Papua, Maluku turunkan kekuatan 33 atlet yang akan bertanding di 6 Cabang Olahraga (Cabor).
“Jadi atlet Maluku terbagi di 6 Cabor. Atletik, tenis meja, renang, badminton, catur dan menembak,” kata anggota CDM yang juga Wakil Ketua National Paralympic Committee (NPC) Maluku, Ferry Nahusona, Kamis ( 4/11) di Jayapura.
Pada Peparnas sebelumnya, Maluku hanya turun di 4 – 5 Cabor saja, namun kali ini di Papua baru pertama kali menembak diikut sertahkan.
Ferry Nahusona juga mengungkapkan, dari 33 atlet. Kontingen Maluku diperkuat atlet elit yang secara otomatis mengikuti Pelatnas di Solo.
“Bahkan dua atlet yang mengikuti ajang Paralympic di Tokyo yakni Adyos Astan, Cabor tenis meja dan Elvin Elhudia Sesa atletik dan Erens Sabandar atlet Para Games 2017 Malaisya ,” jelas Nahusona.
Sedangkan lanjut Ferry, dua atlet lain sementara dipersiapkan untuk mengikuti ASEAN Para Games di vietnam.
Ditambahkan Nahusona, Pelatda yang Intens baru 6 bulan terakhir. Sebelumnya masing-masing atlet secara mandiri melakukan persiapan dan kebanyakan hanya di Ambon.
“Tapi sekarang ada kebijakan pengurus NPC pusat dan menjadi kesepakatan bersama bahwa para atlet elit hanya boleh mengikuti satu nomor, dalam rangka peremajaan,” ujar Ferry.
Saya kira, kebijakan ini berpengaruh dari sisi perolehan medali. Tapi kita tetap optimis bahwa Maluku mempunyai paralimpian andalam. Pasalnya, saat Peparnas XV di Jawa Barat kita mendapat 9 medali emas.
Jadi, sumbangan dari 4 atlet eli tadi tapi juga dari atlet yang lain. Namun kata Ferry, Ketua NPC Maluku target 4 medali emas di Peparnas Papua.
Lanjut Ferry, untuk atlet renang difabel Maluku, juga pemegang rekor Nasional. Dan untuk renang menurut Ferry, menjadi Cabor unggulan.
Ketika ditanya soal pemberian bonus kepada atlet peraih medali, Ferry juga mengungkapkan, Gubernur Maluku menegaskan, bahwa tidak ada diskriminasi antara atlet difabel maupun non difabel.
“Jadi standar pemberian bonus kepada atlet peraih medali emas perak dan perunggu dan juga para pelatih standar semua sama,” tukas Ferry.
(Let)