Bapenda Paparkan History, Capaian dan Kendala Mengelola PAD di Depan Pansus PAD DPRD

Pj Kepala Bapenda, Ali Mas’ Udi

Jayapura, Teraspapua.com – Panitia Khusus (Pansus) Pendapat Asli Daerah (APD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jayapura melakukan rapat koordinasi dengan dua OPD teknis, yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Alasan Pansus mengundang kedua OPD ini untuk mendegar secara langsung untuk pemaparan beberapa hal terkait dengan informasi mengenai pemungutan, tapi juga regulasi yang sudah dilakukan.

Pj Kepala Bapenda, Ali Mas’ Udi usai menghadiri rapat koordinasi menyebutkan, dirinya bersama dua kepala bidang menghadiri undangan dari Pansus PAD DPRD. Tujuan dari pada Pansus ini adalah untuk mengevaluasi RPJMD yang lalu, tapi juga mengambil data tahun lalu untuk perencanaan PJMD 2023 2026.

“Jadi, yang kami bahas hari ini adalah pemaparan tentang history PAD itu sendiri, capaian-capaian kinerja PAD sampai hari ini. Apakah sudah sesuai dengan RPJMD yang lalu. Kami juga paparkan kendala-kendala yang kita hadapi dalam pengelolaan PAD selama 5 tahun terakhir,” ujar Ali Mas’ Udi kepada teraspapua.com, Senin (10/10/2022) di kantor Dewan.

Dia menjelaskan juga, tujuan pokoknya adalah bagaimana kita meningkatkan pundi-pundi pendapatan asli daerah, baik itu dari pajak dan retribusi daerah yang terdiri dari retribusi jasa umum, jasa usaha dan perijinan tertentu.

Begitu juga dari sumber-sumber yang lain, yaitu bagi hasil kekayaan yang dipisahkan, dalam hal ini perusahaan daerah, serta lain-lain PAD yang sah.

“Kami sudah paparkan, serta peluang-peluang yang ada di depan, tadi ditanyakan sejumlah anggota Pansus, berkenaan strategi investasi. Jadi kita punya strategi investasi, intensifikasi dan ekstensifikasi,” jelasnya.

Menurut Ali, karena intensifikasi dan ekstensifikasi sudah kita lakukan, maka yang ditanyakan tadi adalah strategis investasi. Di era otonomi saat ini, Pemerintah Daerah Kota diberi keleluasaan untuk menggali potensi-potensi PAD salah satunya adalah bagaimana kita meningkatkan investasi.

Mungkin kita juga punya perusahaan daerah, yang selama ini kita hanya punya dua sumber investasi yaitu dari bank Papua dan PDM Jayapura. Dewan menghendaki ke depan kita punya perusahaan daerah sendiri.

“Jadi, bentuknya bermacam-macam, jenis usahanya juga bermacam-macam, tinggal kita membaca peluang yang paling menguntungkan, bisa memberikan kontribusi, karena berinvestasi itu memang harus benar-benar punya jiwa entrepreneur,” kata Ali.

Itu wacana wacana yang dibangun ke depan yang nanti menjadi rekomendasi dewan, kami prinsipnya siap karena dewan memberikan dukungan penuh kepada Bapenda dari sisi apapun. Baik itu penganggara, dukungan untuk peralatan dan mobilisasi,” pungkas Pj Kepala Bapenda.

(Har)