DAERAH  

Kampung Kaiburse Merauke Jadi Lokasi Penilitan Untuk Mendasain Model Pembelajaran MARIND

Merauke, Teraspapua.com – Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sila kelima dari pancasila. Pengamalan sila ini belum dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kampung Kaiburse, merupakan daerah 3T di Kabupaten Merauke. Kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi, nilai-nilai, cara dan perilaku.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menurunkan program riset keilmuan, salah satu bagiannya yaitu riset desa.

Dengan melibatkan sejumlah Dosen dari Universitas Musamus (UNMUS) Merauke. Seperti, Dr. Seli Marlina Radja Leba, M.Hum dari Jurusan pendidikan Bahasa Inggris selaku ketua tim, Dian Mayasari S.Pd.,M.Pd dan Irmawaty Natsir, S.Pd., M.Pd dari jurusan pendidikan Matematika melakukan penilitan di wilayah itu.

Kepada Teraspapua.com, Rabu (30/11/2022)  Seli Marlina Radja Leba mengemukakan, penelitian yang dilakukan didesain berbasis aktivitas masyarakat, terutama di Kampung Kaiburse, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

“Jadi, penelitian kami laukan dari bulan Maret hingga Desember 2022. Didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Departemen Keuangan,” terang Seli.

Seli menuturkan, awalnya ketika kami ke Kampung Kaiburse, terlebih dahulu memetakan kebutuhan masyarakat dan ini murni gagasan pribadi mereka, tidak diadopsi dari manapun.

Tambah Seli menguraikan, setelah berada di lokasi, kami berdiskusi dan mendesain model pembelajaran yang dinamakan. MARIND (Mengamati, Analisis, Representasi dan Demonstrasi). Menurut dia dalam proses penelitian tersebut mendapat respon baik dari masyarakat setempat.

“Penerapan kearifan lokal pada pembelajaran dapat meningkatkan ketrampilan berpikir. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan bahan ajar,” jelasnya.

Tetapi ujar dia, pelaksanaanya sampai pada kriteria valid, praktis dan efektif. Penelitian ini berfokus pada desain pembelajaran yang terintegrasi kearifan lokal masyarakat. Kearifan lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa .

Literasi numerasi merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki setiap siswa dan merupakan bagian penting dalam MBKM. Program merdeka belajar bertujuan menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

“Sebagai wujud mendukung MBKM, penelitian ini akan mendesain pembelajaran yang terintegrasi kearifan lokal dapat memberi penguatan literasi numerasi, meningkatkan karakter, kualitas pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendasain model pembelajaran MARIND yang berbasis aktiftas,”paparnya.

Diapun menambahka, desain model pembelajaran ini dilakukan di Kampung Kaiburse Kabupaten Merauke Tahun 2022. Kearifan lokal setiap daerah unik, hal ini yang menyebabkan kearifan lokal dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Bahan ajar yang dikembangkan dengan kearifan lokal dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berpikir siswa siswa terhadap materi ajar.

Menurutnya, kegiatan sebelumnya, dilakukan berfokus pada ketrampilan berpikir dan proses pengembangan tapi tidak dapat mendesain pembelajaran yang sesuai dengan karekter siswa dan tempat guru mengajar.

Sementara desain pembelajaran yang akan disusun memfokuskan kepada kearifan lokal serta interaksi sosial dengan temannya agar siswa memiliki soft skill untuk bertahan hidup. Model pembelajaran yang akan didesain dirancang dapat diterapkan untuk semua tingkat pendidikan.

Kearifan lokal yang digali berupa adat-istiadat, berburu, mitos yang merupakan cerita dari nenek moyang. Melalui literature kearifan lokal tersebut, peneliti dengan mahasiswa akan mendesain model pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan karakter siswa, akhirnya akan meningkatkan kualitas masyarakat di kampung Kaiburse.

Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama Kepala Kampung Kaiburse untuk menemukan kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Tahapan selanjutnya dilakukan ialah konsultasi bersama guru – guru yang mengabdikan dirinya di sekolah sekitaran Kampung Kaiburse.

Kemudian, melakukan ujicoba model pembelajaran seprti di bawah ini. Model pembelajaran ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Model pembelajaran MARIND ini merupakan tahapan dari pembelajaran yaitu :

1. Mengamati

Pada tahapan ini siswa diajak untuk mengamati masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Siswa diajak untuk berpikir dan menemukan solusi di dalam kelompok

2. Representasi

Representasi adalah suatu aktivitas interpretasi konsep atau masalah dengan memberikan makna. Dalam pembelajaran, melalui representasi eksternal siswa, guru dapat menebak apa yang sesungguhnya terjadi yang merupakan representasi internal dalam benak siswa, sehingga guru dapat melakukan langkah yang tepat untuk membawa siswa belajar.

3. Interaksi

Tahapan interaksi ini dilakukan mellaui kegiatan komunikasi, sedangkan dalam istilah komunikasi dikenal dengan adanya unsur komunikan (penerima) dan komunikator (pengirim). Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa yang disebut komunikasi edukatif atau interaksi edukatif.

4. Demonstrasi

Tahapan demonstrasi dimana penyajian pembelajaran dengan meragakan dan memeprtunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa,” pungkasnya.