Jayapura, Teraspapua.com – Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun dok VIII Jayapura Klasis Jayapura Nabire melakukan ibadah minggu di areal parkir setempat.
Prosesi ibadah untuk sementara dilakukan di areal parkir, karena plafon gedung gereja ambruk, akibat gempa bumi dengan maknitudo 5,4 mengguncang ibu kota Provinsi Papua, Kamis (9/2/2023) lalu.
Untuk tidak mengambill resiko, maka Majelis Jemaat memutuskan untuk prosesi ibadah digelar di arel parkir.
Akibat gempa tersebut sejumlah gedung gereja mengalami kerusakan, yang paling parah yaitu kerusakan pada plafon dalam gedung, selain itu dinding kaca bagian sisi kiri ambruk, dan juga bagian bawah tiang lonceng mengalami kerusakan.
“Hari ini, kami beribadah di parkiran, karena plafon, didinding kaca dan bagian bawah tiang lonceng gereja mengalami kerusakan,’ kata Bapak Junus Pattikayhatu ketika ditemui Teraspapua.com usai ibadah, Minggu ( 12/2/2023).
Sosok yang dituakan dalam jemaat ini mengakui, dengan adanya gempa yang mengakibatkan tempat ibadah GPI Papua Bukit Zaitun mengalami kerusakan plafon, kaca dinding jatuh dan hancur serta retak pada bagian bawah tiang lonceng.
“Sehingga kami harus beribadah di tempat parkir mobil dan motor,” ujar Pattikayhatu
Kembali diharapka perhatian dari pemerintah Provinsi Papua maupun Pemkot Kota Jayapura untuk melihat kondisi gereja kami.
“Saya berharap kami dapat beribadah kembali di dalam gedung gereja seperti biasa,” cetusnya.
Pria yang akrab disapah bapak Nus ini juga mengungkapkan, ibadah di areal parkir ini tentu tidak nyaman, karena banyak anak kecil, dan jemaat pasti tidak konsen.
Bahkan jika turun hujan sebagian areal parkir kemasukan air hujan.
Selain memohon perhatian dari pemerintah, Pattikayhatu juga sangat mengharapkan kepada seluruh warga Jemaat Bukit Zaitun untuk ikut berpartisipasi dari kelebian berkat yang ada untuk proses rehabilitasi kerusakan gedung gereja tersebut.
“Memang sudah ada kesepakatan kita dengan Ketua Majelis Jemaat agar ada partisipasi Jemaat untuk rehab kembali plafon yang rusak,” jelas Pattikayhatu.
dan apa yang ada pada Jemaat bisa diberikan sebagian untuk membantu agar pekerjaan bisa terselesaikan,” sambungnya.
Perlu diketahui, hingga saat ini, Pemerintah Kota Jayapura, khususnya BPBD belum meninjau kerusakan pada gedung gereja ini,