Penulisan Karya Ilmiah Oleh Siswa Kelas Percepatan SMA Gabungan Akan Membangkitkan Cara Berpikir Kritis

Dr. Hendry Y. Nanlohy, ST, MT saat memberikan materi

Jayapura, Teraspaua.com – Coaching Clinic Penulisan Karya Ilmiah bagi siswa program kelas percepatan SMA Gabungan Jayapura dinilai oleh Dr. Hendry Y. Nanlohy, ST, MT selaku Reviewer Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional merupakan kegiatan yang sangat positif.

“Kegiatan ini sangat positif karena akan membangkitkan cara berpikir kritis dari siswa dan para guru, sehingga sekolah bukan hanya menghasilkan sebuah kegiatan pendidikan tapi juga menghasilkan sebuah kegiatan penelitian,” kata Hendry Nanlohy kepada sejumlah wartawan di sela-sela memberikan materi Strategi Penulisan Karya Ilmiah”, Rabu (7/6/2023) di aula Pandora SMA Gabungan Jayapura.

Lanjut menurut Hendry Nanlohy, ini sangat baik untuk nanti ke depan para siswa akan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Hendry Nanlohy menyebutkan, dalam strategi penulisan karya ilmiah, siswa lebih fokus untuk bagaimana menemukan sebuah topik yang menarik yang terjadi di sekitar lingkungan sekolah, masyarakat maupun di manapun mereka berada.

Kemudian mengangkatnya itu menjadi sebuah karya tulis yang menarik buat pembaca, dalam hal ini sebuah karya tulis ilmiah,” sambung Hendry.

Karena kenyataannya, sekarang para siswa dibuat untuk menjawab satu pertanyaan yang sama dan jawabannya sudah ditentukan.

“Dengan membuat karya tulis ilmiah, maka siswa dilatih untuk mengembangkan pola berpikir yang baik untuk menghasilkan sebuah hasil studi, hasil penelitian menurut caranya sendiri,” kata Hendry Nanlohy.

Jadi, pikirannya tidak disamakan seperti mengerjakan sebuah soal matematika, soal-soal ujian akhir. Menurutnya ini yang kurang pada siswa maupun mahasiswa ditingkat perguruan tinggi yaitu cara berfikir kritis.

Karena menurut Dosen Teknik Mesin USTJ ini, dengan berpikir kritis maka sebuah solusi tentang fenomena yang terjadi di masyarakat atau fenomena ilmiah pada sebuah kegiatan penelitian itu dapat diungkap.

Dia pun menambahkan, bagaimana membangkitkan kritikan dari para siswa, guru untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang yang baik dan bermanfaat,” imbuhnya.

Hendry Nanlohy juga menambahkan, sebagai referensi untuk menulis satu karya ilmiah bisa di Google dan itu ada buku, tapi juga jurnal ilmiah. Tapi untuk mengetahui apakah referensi tersebut baik maka harus diketahui penerbitnya siapa, terus siapa yang menulis.

Kemudian bisa dicari tahu kualitas penulis maka otomatis akan diketahui kualitas dari referensi yang digunakan, karena ada gambaran bahwa di mana harus mendapatkan referensi yang baik untuk menulis sebuah karya tulis.

“Tapi semua itu harus kembali kepada si penulis atau si peneliti, karena dengan banyak membaca maka dia akan bisa menulis, sehingga dari membaca itulah dia akan memperoleh metode,” tandasnya.

Sementara penilitan untuk memuat satu karya ilmiah, maka adik-adik siswa ini harus turun ke lapangan melakukan observasi, pengamatan, wawancara terhadap objek penelitian.

Hendry Nanlohy juga menambahkan, penelitian tentu ada berbagai macam, studi pustaka pun merupakan penelitian.

Tapi ungkap Nanlohy, agar sebuah penilitian itu dia komprehensif maka sebaiknya lakukan studi lapangan untuk mendapatkan data real atau data terbaru dari fenomena yang terjadi di masyarakat ataupun lingkungan sosial tempat penelitian mengambil datanya,” paparnya.

(Har)