Jayapura, Teraspapua.com – Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) kepada tiga sekolah merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh SMA YPPDK Gabungan Jayapura sebagai sekolah penggerak angkatan pertama di kota Jayapura.
Sehingga sekolah di bawah Yayasan Kristen dan Katolik ini melakukan kegiatan pengimbasan kurikulum merdeka raport pendidikan dan perencanaan berbasis data, kepada tiga sekolah di wilayah itu, yakni SMA Negeri 2 Jayapura, SMA Hikmah Yapis dan SMA Wahana Cita Jayapura.
Berlangsung diaula Pandora, kegiatan tersebut dibuka oleh kepala dinas Pedidikan dan Kebudayaan Abdul Majid yang diwakil oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA/SMK, Nur Jaya Kamis ( 24/08/2023).
Dalam sambutan, Nur Jaya mengatakan, dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura menyambut baik kegiatan ini, serta memberikan apresiasi yang luar biasa kepada salah satu sekolah penggerak yaitu SMA Gabungan yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Menurut Nur Jaya Sekolah penggerak merupakan sekolah yang memang dirancang, dipersiapkan sebagai sekolah yang bisa membiaskan hal-hal baik yang telah dia praktekkan, dilakukan di sekolah mereka, sehingga terpilih menjadi sekolah penggerak kepada sekolah-sekolah lain yang ada di sekitar sekolah tersebut.
“Karena sekolah penggerak ini dia melakukan kegiatan proses belajar mengajar secara holistik integritas. Semua hal-hal di lakukan dengan sangat sistematik dan terstruktur yang akhirnya tersampaikan kepada anak-anak kita,” ujarnya.
dan itu bermula dari komponen utama, yang pertama kepala sekolah sebagai manajer sekolah, kemudian sebagai guru-guru yaitu penggerak atau tim eksekusi semua hal kepada anak-anak.
Walaupun kata Nur Jaya, dalam proses pendidikan tidak hanya satu komponen tetapi yang kita dikenal dengan Tri Pusat Pendidikannya. Pemerintah, Sekolah sebagai tim eksekusi kemudian masyarakat.
“Tiga komponen ini harus saling bersinergi, bergandengan tangan, untuk sama-sama bisa mewujudkan pelayanan pendidikan,” imbuhnya.
Saat ini lanjut dia, pemerintah sudah menggaungkan kurikulum merdeak dan ini masuk tahun ketiga, dengan berbagai macam program-program kerja, tentu dengan tujuan mewujudkan generasi emas.
Generasi emas seperti apa yang diharapkan yang tentunya melalui kurikulum merdeka, yang tentunya sedikit berbeda dari kurikulum sebelumnya.
“Kalau kurikulum 13 atau K13 menekankan untuk pendidikan yang berkarakter, sedangkan di kurikulum merdeka dilengkapi dengan adanya profil pelajar pancasila,” jelasnya.
Nur Jaya memaparkan, ada 6 aspek yang ada di profil pelajar pancasila yaitu, “Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Kemudian “Berkebhinekaan Global”.
Selain itu “Bergotong Royong”. Anak-anak kita didik, bina, diharapkan bisa berkolaborasi, kemampuan berkolaborasi, bergotong-royong untuk menciptakan hal-hal yang telah mereka cita-citakan.
Kemudian “Mandiri. Kita dorong anak-anak kita mampu melakukan hal-hal baik yang telah bapak ibu implementasikan dengan diri mereka, tapi tentunya dengan pembekalan ilmu-ilmu yang telah bapak Ibu guru transfer kepada anak-anak kita,” sambungnya.
Selanjutnya “Kreatif”. anak-anak dituntut untuk kreatif. Jadi bagaimana mereka bisa menciptakan sesuatu yang bisa memberikan dampak untuk mereka bukan hanya hari ini, tapi ke depan.
Dan “Bernalar Kritis”. Anak-anak kita kuatkan pondasi karakter mereka, melalui agama mereka masing-masing (beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa).
“Setelahnya, Kita tuntut anak-anak kita bagaimana mereka bisa bernalar kritis, bisa menganalisa sesuatu dengan sangat baik. Bisa mengkritisi sesuatu dengan hal yang bisa membangkitkan mereka punya kemampuan untuk menganalisa sesuatu hal dan ini terimplementasi juga di dalam raport pendidikan,” tandasnya.
Nur Jaya juga menambahkan, Raport pendidikan adalah wajah dari pelaksanaan pendidikan dalam suatu daerah. dan saat ini kota Jayapura untuk dua indikator yaitu literasi dan numerasi.
Sementara Kepsek SMA YPPDK Gabungan Jayapura, Sandra Titihalawa mengatakan, SMA Gabungan sebagai sekolah penggerak tentunya harus memberikan dampak kepada sekolah-sekolah di sekitarnya.
“dan ini merupakan upaya kami untuk memberi dampak kepada sekolah-sekolah yang ada di sekitar SMA Gabungan dengan melaksanakan kegiatan pengimbasan bagi tiga sekolah yaitu, SMA Negeri 2, SAM Hikmah Yapis dan SMA Wahana Cita,” jelas Sandra.
Tentunya harapan kami kiranya kegiatan ini akan memberikan peningkatan kompetensi, terkait dengan implementasi kurikulum merdeka, yang nanti akan membawa perubahan dan mutuh pendidikan terutama kepada peserta didik.
Ditambahkan Sandra, SMA Gabungan merupakan sekolah penggerak angkatan pertama di tahun 2001 dan sekarang sudah berjalan 3 tahun, dan ini merupakan akhir daripada pendampingan yang diberikan oleh Kementerian, dan akhirnya kita harus memberikan dampak kepada sekolah-sekolah di sekitarnya.
Ditempat yang sama Ketua Panitia, Deonesia Kamelubun menyebutkan, kegiatan ini akan dilakukan selama 2 hari yaitu hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023 dan hari Jumat tanggal 25 Agustus 2023.
Peserta kegiatan ini terdiri dari empat sekolah yaitu SMA Negeri 2 Jayapura, SMA Hikma Yapis, SMA Wahana Cita dan SMA YPPDK Gabungan.
“Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber satu tenaga ahli sekolah penggerak, pengawas Pembina SMA kota Jayapura dan empat narasumber dari SMA YPPDK Gabungan Jayapura,” pungkasnya.
(Har)