Guna Mengidentifikasi Masalah Pada Jenjang Sekolah YPK, BP YPK di Tanah Papua Gelar FGD Untuk Wilayah Satu

Foto bersama BP YPK di Tanah Papua, Pj Wali Kota dan peserta FGD

Jayapura, Teraspapua.com– Setelah melakukan Fokus Grup Diskusi (FGD) di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Sarmi, Papua. Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua kembali menggelar momen yang sama di kota Jayapura.

Berlangsung di gedung Sian Soor kantor Wali Kota Jayapura, FGD tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, Jumat (25/08/2023.

FGD tersebut tentu dengan topik “Problematika dan Babak Baru Pengembangan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua, khusus wilayah satu meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.

Pada momen FGD tersebut, para kepala dinas, baik itu  Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom dan kepala BPKAD kota Jayapura turut memberikan materi kepada peserta.

Dengan melakukan diskusi-diskusi, terkait permasalahan yang terjadi di sekolah YPK baik itu dijenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK. Hasilnya nanti berupa rekomendasi, BP YPK akan menyerahkan kepada pemerintah daerah, baik Wali Kota maupun Bupati.

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun saat memberikan sambutan

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun dalam sambutan mengatakan, Yayasan Pendidikan Kristen adalah salah satu lembaga yang didirikan dan di bawah naungan sinode GKI di tanah Papua.

Dimana saat YPK memiliki 856 lembaga pendidikan, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di seluruh tanah Papua.

BP YPK berinisiatif untuk melaksanakan FGD atau Fokus Grup Diskusi, merupakan salah satu cara dan metode yang kami gunakan untuk mengidentifikasi masalah, sesuai dengan topik yang diberikan. Sehingga menyusun program diharapkan tepat guna dan juga tetap tepat sasaran.

“YPK harus mengambil peran penting dalam implementasi kurikulum merdeka, pada satuan-satuan pendidikan baik PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK yang dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Kristen,” terang Betaubun.

Perlu diketahui bahwa, di antara sekolah-sekolah YPK di wilayah satu dan dua dengan jumlah 119 sekolah khususnya di wilayah 1 ada 91 sekolah. Dikatakan, sekolah bergerak dan juga ada guru-guru penggerak.

Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat memberikan sambutan

Untuk itu, kami atas nama BP YPK, mengucapkan terima kasih kepada usaha dan kerja keras dari semua kepala sekolah, guru dalam meraih prestasi tersebut. Kami juga berterima kasih kepada sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Memberikan peluang bagi peserta didik dan tenaga pendidik untuk memiliki kebebasan di dalam belajar dan mengajar. Mengembangkan, bahkan menemukan metode mengajar yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik,”imbuhnya.

Dengan demikian kata Betaubun, kita dapat melihat aktivitas kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah sehingga diharapkan sekolah dapat meraih prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

“Saya mengajak semua peserta FGD, untuk fokus pada pengembangan Yayasan Pendidikan Kristen, khususnya pendidikan anak-anak sekolah. Ditegaskan, hari ini kita harus terus bergerak maju, dan kemudian kita tidak melihat ke belakang lagi,” harap JB sapaan akrabnya.

Untuk itu sebut JB, lupakan yang terjadi di bagian belakang kita. tapi selaku ketua BP YPK di tanah Papua, saya mengajak semua bukan saja bangkit tapi harus bergerak maju.

Koordinator Wilayah Satu BP YPK di Tanah Papua, Robby Kepas Awi saat memberikan sambutan

Dikatakan JB, topik problematika hari ini dan babak baru pengembangan Yayasan Pendidikan Kristen lebih difokuskan dimana kita melihat persoalan yang ada di sekolah-sekolah,” tandasnya.

Sementara Pj Wali Kota, Frans Pekey dalam sambutan juga menegaskan, Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua adalah sebuah lembaga pendidikan milik gereja yang usianya sudah tua.

“Berdiri sejak tahun tanggal 8 Maret 1962 telah memiliki berbagai macam pengalaman, telah menghadapi berbagai tantangan, bahkan kemudian, telah menghasilkan berbagai sumber daya manusia yang berkualitas yang telah berkontribusi dalam memajukan dan membangun tanah Papua,” papar Pekey.

Lanjut Pekey mengungkapkan, YPK telah menghadirkan tokoh-tokoh Papua yang telah memberikan kontribusi bukan hanya pembangunan di tanah Papua, tetapi juga bangsa dan negara dengan pengalaman perjalanan yang panjang. Maka pastilah telah memiliki segudang strategi dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Suasana FGD di Gedung Sian Soor kantor Wali Kota Jayapura

“Dengan keberadaan YPK di tanah Papua yang sangat luar biasa dan telah menghasilkan berbagai para tokoh di tanah Papua, maka sudah barang tentu telah menghadirkan regenerasi dari waktu ke waktu. Regenerasi dari aspek sumber daya manusia, tetapi juga memberikan manfaat, kemajuan dan kesejahteraan bagi tanah Papua dan juga masyarakat Papua,” ujar Pekey.

Namun demikian kata Pekey, dalam perjalanan waktu kemajuan pendidikan hari ini, kita berada di tengah-tengah erah yang sangat kompetitif. Semua lembaga penyelenggara pendidikan, selain pemerintah dengan lembaga pendidikan.

Dikatakan, dengan perkembangan kemajuan seperti ini maka tentu tantangan yang akan dihadapi tidak mudah, karena semua lembaga penyelenggara pendidikan hari ini sedang berjuang, berusaha bekerja keras untuk bagaimana meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, kwalitas tenaga guru, bahkan juga sarana dan prasarana.

Karena itu kata pekey, kita tidak boleh puas dengan masa lalu bahwa BP YPK sudah menghadirkan tokoh-tokoh hebat. Justru sebaliknya itu harus menjadi pemicu dan memberikan spirit.

“Kalau dulu YPK bisa berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang hebat-hebat, kenapa hari ini dan ke depan tidak bisa. Itulah yang menjadi semangat dan spirit untuk bagaimana memajukan YPK di tanah Papua dan khususnya di wilayah satu,” tandasnya.

Prosesi Pembukaan FGD

Melalui FGD ini, kita memetahkan bagiamana permasalahan-permasalahan, tantangan-tantangan kemudian peluang-peluang, sehingga kita bisa menatap, memasuki sebuah era baru dalam pengembangan pendidikan di tanah Papua khususnya di wilah satu,” kata Pekey.

Ditempat yang sama, Koordinator Wilayah Satu BP YPK di Tanah Papua, Robby Kepas Awi dalam laporan mengatakan, Yayasan Pendidikan Kristen dalam perkembangannya dari waktu ke waktu diperhadapkan pada berbagai permasalahan yang membutuhkan penanganan serius, agar YPK tidak terabrasi di tangan perkembangan dan kemajuan pendidikan yang semakin serba canggih dan modern.

Robby menyebutkan, untuk menghindari abrasi yang semakin hari semakin mengorogoti Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua, maka BP YPK di tanah Papua memandang penting melakukan FGD, untuk mengidentifikasi dan memetakan permasalahan yang dihadapi oleh satuan pendidikan.

“Tujuan FGD yaitu untuk mengidentifikasi dan memetahkan permasalahan pada satuan pendidikan, Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua wilayah 1. Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom,” terangnya.

Sementara untuk peserta FGD sebanyak 200 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Operator Sekolah, PSW, Komite dan Kepala Dinas,” tandasnya.

(Har/Ricko)