Jayapura, Teraspapua.com – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua menggelar pelatihan kepemimpinan sekolah bagi guru penggerak.
Kegiatan berlangsung di hotel horizon ultima Entrop, kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (26/2/2024). Direncanakan sampai tanggal 29 Februari 2024.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala BGP, Fatkurohmah, S. Pd.,M.Pd guna memberikan pemahaman yang baik untuk meningkatkan knowledge, skill, attitude para kepala sekolah.
Momen itu didukung oleh narasumber yang berkompeten seperti widyaiswara dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdik) Sawangan Bogor, eks LPPKS Solo ( BBGP Jawa Tengah), kepala Sekolah( GP) dari SDN Warungotok 2 Kabupaten Nganjuk dan kepala sekolah PSP dari SMAN 2 Skanto Kabupaten Keerom.
Sesuai dengan tugas dan fungsi (TUSI) Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) /Balai Guru Penggerak (BGP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Permendikbud Ristek nomor 14 tahun 2022 BBGP/ BGP mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah dan menyelenggarakan Fungsinya
Seperti pelaksanaan pemetaan kompetensi, pengembangan model peningkatan kompetensi, pelaksanaan peningkatan kompetensi, pelaksanaan fasilitasi peningkatan kompetensi, pelaksanaan supervisi peningkatan kompetensi.
Kemudian, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan dan Pemberdayaan, pelaksanaan kemitraan di bidang pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah, serta pelaksanaan urusan adminitrasi.
BGP Papua menghadirkan sejumlah guru penggerak maupun calon guru penggerak yang telah di angkat menjadi kepala sekolah yang ada di 10 Kabupaten mapunkota, yaitu Kota Jayapura, kabupaten Jayapura, Nabire, Sarmi, Merauke, Biak, Boven Digoel, Supiori, kepulauan Yapen dan kabupaten Mimika yang totalnya sebanyak 52 orang peserta.
Saat membuka Pelatihan Kepala BGP, Fatkurohmah mengharapkan melalui kegiatan ini peserta dapat lebih memahami terkait penilaian kinerja di PMM, pengambilan keputusan yang beretika dan bermoral, keterampilan manajerial di abad 21.
“Selain itu pengembangan karakter dalam pencapaian profil pelajar pancasila, pengelolaan administrasi sekolah, pengembangan kewirausahaan sekolah, rancangan inovasi pengembangan sekolah berbasis kekuatan/potensi, manajemen SDM di tengah keterbatasan, manajemen pembelajaran berpusat pada peserta didik dan penguatan penyusunan program inquiry apresiatif berbasis BAGJA,” ujarnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dapat memberikan dukungan dan fasilitasi bagi Guru Penggerak yang ada di daerah masing.
Tentu untuk terus meningkatkan kompetensi menjadi seorang pemimpin sehingga visi transformasi satuan pendidikan dapat terwujud yaitu Filosofi: berpusat kepada peserta didik Lingkungan belajar: aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif, Budaya sekolah: refleksi; belajar, berbagi, berkolaborasi, Hasil belajar murid: ada peningkatan secara berkelanjutan
Dikatakan, Pemda dapat memanfaatkan atau juga mengangkat GP menjadi KS atau PS tentunya sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek yaitu kualifikasi akademik, bersertifikat pendidik, golongan, syarat keberlakuan, penilaian kinerja, kesehatan, usia dan pengalaman manajerial.
“Dengan Program Pendidikan Guru Penggerak ini Pemda tidak perlu lagi menyiapkan atau melakukan Pelatihan Calon KS maupun PS karena PGP dipersiapkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran,” pungkasnya.
(red)