Yustus Pondayar Sampaikan Pesan Penting Orang-Orang Tua Jemaat Buasum, Mimbar Motif Burung Kasuari

Ketua panitia peresmian gedung gereja baru Jemaat GKI Paulus Buasum, Yustus Pondayar, S.H., M.H

Unurum Guay, Teraspaua.com – Jemaat GKI Paulus Buasum Klasis Nawa Wirway, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura selama 32 Tahun beribadah di gedung gereja yang tidak refresentatif.

Kendati begitu warga jemaat sangat tekun beribadah dan memuji Tuhan, walau kondisi tidak semewah gereja-gereja lain yang ada di wilayah klasis setempat.

Disisi lain jemaat dan para hambah Tuhan terus bergumul agar ada gedung gereja baru, dan doa merekapun dijawab oleh Tuhan Sang pemberi hidup dan berkat, sehingga walau pembangunan gedung gereja baru selama 10 tahun, tapi sejak Minggu, 15 September 2024, mereka boleh menempatinya.

Tapi ada pesan yang sangat penting dari orang-orang tua yang sudah di panggil Tuhan, yaitu terkait mimbar motif burung kasuari untuk mengangkat nilai-nlai kearifan lokal di wilayah Orya.

Mimbar bermotif burung kasuari

Selain itu perminataan orang-orang tua agar wilayah Orya harus menjadi salah satu klasis.

Ketua panitia peresmian, Yustus Pondayar, S.H., M.H mengatakan, pembuatan mimbar ini, berangkat dari para pejuang untuk gereja yang sudah meninggal dunia, mereka berpesan bahwa kami punya nilai-nlai kearifan lokal di wilayah Orya.

“Kami harus mewujudkan nilai-nilai kearifan ini harus dalam bentuk mimbar, mereka menuturkan bahwa kami ini dari kasuari, supaya jangan masyarakat pergi sembah kasuari dibawah pohon, di hutan-hutan dan hari ini kita bawah dalam gedung gereja,” tutur Yustus Pondayar.

Lanjut Pondayar, hari ini bagaimana kita mensosilalisasikan cerita ini dalam wujut sebuah mimbar dan akhirnya mimbar ini dapat dibuat.

Nmaun tidak gampang untuk membuat mimbar bermotif kasuari, dan ada salah satu orang tua marga Dawan dari Biak yang punya karunia untuk membuat mimbar tersebut, maka bapak Dawan yang mengerjakan mimbar ini.

“Bapak Dawa yang mewujudkan sebuah cerita menjadi kenyataan, dalam bentuk mimbar, karena dalam teori ilmu filsafat bagaimana hal yang kita ciptakan dan wujudkan untuk menjadi nilai yang bermanfaat. Supaya mimbar ini menjadi tempat untuk pemberitaan injil Allah diatas rimba Orya ini,” ujar Pondayar

Selain itu, wakil sekertaris I BP YPK di tanah Papua ini juga menyampaikan permintaan orang-orang tua jemaat yang sudah tiada supaya wilayah Orya ini ke depan harus diperjuangkan menjadi salah satu Klasis.

“Nanti kita akan dorong para rapat kerja Klasis Nawa Wirway agar dapat diperjuangkan, dan gedung gereja lama ini akan menjadi kantor persiapan bakal Klasis Orya,” jelas Pondayar.

Pesan berikut kepada jemaat GKI Paulus Buasum, bahwa sudah ada gedung gereja yang baru, dan ketika ada Klasis Orya, maka perilaku malas tahu terhadap pekerjaan Tuhan, harus ditinggalkan, datang dan beribadah kepada Tuhan.

“Karena Tuhan sudah kasih untuk kampung dan jemaat ini hutan, kayu yang banyak dan bagaimana menjadikan hasil dari kayu sebagai persembahan untuk Tuhan,” pesan Pondayar.

Pondayar juga atas nama panitia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Jayapura, Pj Bupati dan semua pihak atas dukungan dan bantuan sehinggah peresmian gedung gereja baru ini dapat berlangsung pada hari ini,” tutup pembantu Dekan III falkutas Uncen ini

(har/ric)