Jayapura, Teraspapua.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara menyetujui 40 program dari 4 Bidang yaitu, Fisik Sarana Prasarana, Sosial Budaya, Ekonomi dan Pemerintahan Umum.
“Untuk hasil Musrenbang dari 4 bidang, masing-masing 10 program. Walaupun dalam pra Musrenbang kami ajukan lebih, untuk sarana prasarana dari 27 program prioritas yang kami masukkan dalam pra Musrenbang hanya 10 program prioritas,” kata Kepala Kelurahan Guranesi, Maria Aprillia Jochu kepada Teraspapua.com belum lama ini.
Diantaranya pembangunan rehab talud di RW 1 yang mengalami kerusakan akibat hujan deras dan banjir, menurutnya, tahun lalu di Numbay sudah dibangun, sedangkan di Gurabesi belum di bangun dan itu sangat rawan, seraya berharap tahun 2026 bisa terealisasi.
Kemudian di RW 2 masyarakat sebagian besar tinggal di belakang toko Surya sampai Aston ada dua RT dan banyak OAP, baik dari Sarmi dan suku Biak, dimana jalan naik ke pemukiman ada tangga, namun tidak ada railing. Jadi ini salah satu prioritas di Sarpras Kelurahan, kita usulan sepanjang 100 meter railing tangga.
Lanjut Jochu, untuk di wilayah RW 4 di APO bukit barisan, daerah perbukitan, ada warga yang tinggal di wilayah pemukiman yang sebenarnya tidak boleh karena tidak bersertifikat. Tapi karena sudah hidup lama dan mereka juga membayar PBB setiap tahun.
Bahkan terkait program retribusi persampahan sesuai Perwal nomor 3 tahun 2023, antusias warga di APO bukit barisan juga sangat massif. Jadi, mereka juga ikut membayar, sehingga beberapa program, seperti railing tangga kami ada masukan di usulan prioritas.
Kemudian ungkap Jochu, ada salah satu pemukiman yang disebut kampung Wamena di RT 6 APO bukit barisan bagian atas akan dilakukan pengecoran jalan lingkungan sepanjang 50 meter.
“Untuk wilayah Cloofkamp juga, salah satu program prioritas yaitu membuat hydran, karena wilayah tersebut sangat padat penduduk, rumahnya sudah tidak ada space untuk pembangunan, sehingga alat ini kita upayakan kalau terjadi musibah kebakaran,” bebernya.
Begitu juga dengan wilayah RW 6 ada drainase yang sudah diusulkan dari tahun 2022, sepanjang 300M, karena setiap turun hujan, warga di wilayah itu mendapat kiriman material bahkan sampah dan sering terjadi banjir.
Sementara di belakang kantor Polisi Militer (PON) TNI AD, ada kerusakan jalan, karena selama berapa tahun tidak direalisasi usulan pekerjaan drainase-nya.
“Kemudian di Aspol, warga minta untuk pengecoran jalan lingkungan dan itu kita prioritas juga,” jelasnya.
Maria Jochu juga menambahkan untuk bidang ekonomi sosial budaya, kami prioritaskan untuk program PKK, penanganan stunting, program makanan bergizi, kami mengoptimalisasikan ke PKK karena di bawah PKK ada bidang pemberdayaan perempuan dan anak.
“Jadi kami optimalkan dan prioritaskan untuk kegiatan PKK dan juga mendukung 7 program yang ada di 7 Posyandu di wiayah Gurabesi,” lugasnya.
Dikatakan untuk ekonomi sendiri, biasanya kami langsung memberikan bantuan kepada ibu-ibu, misalnya mereka menjual nasi kuning kami berikan bantuan dalam bentuk barang untuk menunjang jualan mereka, tetapi di tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya kami akan melibatkan RT dan RW.
“Jadi di setiap tahun kami akan sama ratakan agar tidak ada ketidakseimbangan supaya semua RW merasakan, ada pemberdayaan ekonomi untuk setiap wilayah di 9 RW yang ada di Kelurahan Gurabesi,” tuturnya.
Sementara untuk bidang Pemerintahan kami terus meningkatkan program-program pendataan seperti program pendataan OAP, reksose, karena di dalamnya ada desil 1 sampai 4 yang berhubungan dengan data penduduk tidak mampu yang nanti berakibat pada bantuan-bantuan sosial yang akan masuk ke Kelurahan Gurabesi.
Menurutnya, ada satu Posyandu yang sudah tidak digunakan, dan rencana mau dijadikan ruang serbaguna di RW 2. Tapi harus memiliki sertifikat,” pungkas alumni Marshall University AS itu.
(Har)