MALUKU  

Atlet Anggar Maluku Optimis Persembahkan Yang Terbaik Untuk Negerinya

Merauke, Teraspapua.com – Tiga atlet cabang olahraga anggar asal provinsi Maluku, yaitu Weldy De Fretes, Andrew Pelamonia dan Olivia Resni Lesiasel ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Provinsi Maluku dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Kepada Teraspapua.com, atlet anggar Provinsi Maluku, Weldy De Fretes mengatakan, sudah melakukan penyesuaian dengan udara dan kondisi di Merauke yang beda tipis dengan Ambon. Perempuan energik yang akan berumur 25 tahun ini merasakan musim dingin di Merauke.

“Disini musim dingin ya? Sama dengan Ambon. Saya optimis dan berserah kepada Tuhan, siap melakukan yang terbaik dalam pertandingan. Satu demi satu, saya akan lakukan yang terbaik,” tuturnya usai latihan bersama kedua atlet anggar didampingi pelatih, manajer dan koordinator kontingen di aula Gereja PNIEL Merauke, Jumat (25/9/21)

Menurut Weldy, cabor seni bela diri ketangkasan dengan senjata menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan itu butuh ketenangan berfikir. Selain itu, menyinkronkan antara tenaga dan fikiran.

Dia mengaku senang dengan olahraga anggar tepatnya di klasifikasi degen perorangan puteri karena menantang dan luarbiasa.

Weldy pun berterima kasih kepada Provinsi Maluku yang sudah mempercayakan dirinya mewakili pada ajang nasional.

“2015, Saya tidak lolos di Kejurnas Pra PON. Kemudian, 2019 lulus pra PON. Jadi ini untuk pertama kalinya ikut lomba di PON. Tentu bangga yang luar biasa bisa sampai tahap ini. Saya ingin mempersembahkan buat kluarga dan adik-adik junior anggar di Ambon yang juga rutin latihan disana,” ungkap Weldy.

Atlet anggar Provinsi Maluku, Weldy De Fretes

Dikesempatan yang sama, Koordinator kontingen PON XX wilayah Merauke dari Maluku, Abdulloh Assegaf menerangkan, kontingen Maluku yang sudah berada di Merauke sekarang yaitu atlet anggar, catur, wushu dan akan tiba atlet bermotor bersama teknisi dan manajer.

“Latihannya (di Merauke, red) sama seperti di Ambon. Semua atlet punya target, paling tidak minimal satu emas mungkin dari anggar, wushu, catur atau bermotor. Semua punya peluang, kalau mereka fokus, semangat dan diridloi Allah subhanahu wata’ala bisa jadi. Semua punya teknik, kemampuan dan semangat, jadi tidak bisa dianggap enteng satu dengan lain,” lugasnya.

Abdulloh Assegaf bersama tim juga optimis atlet Maluku bisa memperoleh hasil terbaik jika tidak gugup. Latihan sudah maksimal dan setiap hari dilakukan baik teknik menghindar maupun menyerang lawan. |

“Situasional yang menentukan. Harapannya, aman-aman saja. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami datang kesini bukan hanya mengincar medali tetapi silaturahmi itu yang penting,” demikian pungkas pria murah senyum ini dengan hangat.

(Hidayatillah)