HUT ke 112 Pekabaran Injil di Tanah Tabi Diperingati di Pulau Metu Debi

Jayapura, Teraspapua.com.com – Tepat 10 Maret 2022, menjadi momen peringatan Hari Ulang Tahun ke 112 Pekabaran Injil di Tanah Tabi. Pulau Metu Debi, jadi saksi sejarah Injil masuk di wilayah itu.

Pemerintah,dan masyarakat se-tanah Tabi secara terbatas melakukan ibadah syukur, guna merayakan Hari Ulang Tahun masuknya Injil di atas daratan tersebut yang dilaksanakan di pulau Debi, tepat di depan tugu pendaratan pembawa injil pertama, Kamis (10/3/2022).

banner 325x300banner 325x300

Turut hadir, Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tommi Mano, MM, Ketua TP PKK Kota Jayapura, Ny. Kristhina R. I. L Mano, S, IP, M, AP, Wakil Ketua DPRD, Jhon Y. Betaubu, SH, MH, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas, S.H., S.IK., M.Pd, Wakil Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Hizkia Rollo, S, Th, Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Hein Carlos Mano, S, Th, M, Si dan tamu undangan.

“Bermula Firman Tuhan tercurahkan diatas pulau Metu Debi Port Numbay, kemudian terang Injil itu memancarkan cahaya kekudusannya ke seluruh pelosok tanah Tabi, negeri matahari terbit,” ujar Benhur Tomi Mano saat memberikan sambutan.

Dan terang Injil itu terus-menerus menerangi seluruh kehidupan masyarakat Tabi dari dulu hingga kini dan akan selama-lamanya sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Untuk semua kemurahan dan Kasih setia Tuhan itu, maka saya mengajak kita sekalian untuk menaikkan pujian dan hormat kemuliaan kepada Allah Bapa di kerajaan surge,” sambung Benhur.

Pada momentum ini, saya ingin mengangkat sebuah konsep pemikiran bagaimana membangun tanah Tabi ke depan. Melalui konsep, dengan terang Injil kita membangun tanah Tabi yang modern dan Humanis.

“Bahwa kawasan Tabi adalah sebuah wilayah yang terbuka dan majemuk. Tentunya tidak terhindar dari sentuhan kehidupan yang mordenis yang ditandai dengan kemajuan teknologi, informasi dan derasnya regulasi politik dan manajemen pemerintahan daerah,” tutur Benhur Tomi Mano.

Yang terkadang lanjut Benhur, membuat kita sulit memprediksi dan mengimplementasikannya dan semuanya berubah begitu cepat. Jika kita tidak siap dan mampu mensiasatinya dengan cepat maka kita akan tertinggal.

Untuk itu tegas Benhur, kita harus perlu berkomitmen untuk memprogramkan untuk membangun SDM manusia Tabi kedepan, melalui pendidikan yang modern, ditunjang dengan infrastruktur yang berkualitas tinggi, membangun infrastruktur kesehatan yang modern, dan menjangkau sampai kemasyarakatan lapisan yang paling terbawah merata di daerah Tanah Tabi.

Selain itu, memperbaiki gizi anak-anak Tabi, menekan angka mortalitas dan stunting, memperbanyak lulusan dokter dan tenaga kesehatan anak Tabi, biar mereka tinggal dan kerja di atas tanah mereka sendiri dan tidak kemana-mana.

“Juga tidak kalah penting membangun infrastruktur utilitas perkotaan, Kampung dan Desa, serta pemberdayaan masyarakat melalui pengarahan potensi ekonomi dan pariwisata di setiap kawasan Tabi,”cetus Benhur.

Ditambahkan, termasuk bekerjasama dengan para investor untuk mengeksplor potensi sumber daya alam di tanah Tabi, dengan konsep menggarap sumber daya alam, tetapi tidak merusak lingkungan dan ekosistem sekitarnya.

Menurut Tomi Mano, demi kejayaan dan kemakmuran masyarakat Tabi, perubahan dan modernisasi boleh berjalan seiring mengikuti perkembangan zaman, namun agar budaya tidak boleh tercabut dan iman kepada Yesus tetap terjaga dan terus abadi.

Hanya dalam pandangan dan nilai yang demikianlah tanah Tabi akan maju dan masyarakatnya sejahtera serta Exist sepanjang masa tidak tervokssi oleh kekuatan etnis dominan yang memaksakan kehendak untuk berbuat semaunya di atas tanah Tabi tanah Papua ini,” papar Tomi Mano.

Selain itu ajak Tomi Mano, mari, kita membangun Tabi dengan humanis, Injil telah mewartakan kepada kita bahwa kita hidup harus saling mengasihi, yang lemah lembut dan rendah hati.

“Hidup dalam kedamaian dan memperluas persahabatan yang hakiki tanpa melihat latar belakang suku ras dan agama, hidup berdampingan dalam kebahagiaan, maka Tuhan pun senyum melihat kita hidup rukun,” tutup Benhur Tomi Mano.