Peringati Hari Pramuka ke-61, Kwarda Papua Gelar Upacara di Batas Negara

Jayapura, Teraspapua.com – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Papua menggelar upacara Hari Pramuka yang ke- 61 di batas RI-PNG Rabu ( 31/8/2022).

Peringatan Hari Pramuka tahun 2022 dengan tema Nasional ”
Mengabdi Tanpa Batas Untuk Membangun Ketangguhan Bangsa”

Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Papua,
Kak Kristhina R.I Luluporo,S.IP.M.AP saat membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso mengatakan, segenap anggota gerakan Pramuka Indonesia bersukacita karena organisasi pendidikan kepanduan Praja Muda Karana genap berusia 61 tahun.

Tahun ini pula, sekaligus memperingati 110 tahun keberadaan gerakan kepanduan di bumi Indonesia yang telah ada sejak tahun 1912.

“Untuk itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah dapat berkembang bersama gerakan Pramuka,” ujarnya.

Tema utama peringatan Hari Pramuka ke 61 dan semua kegiatan tingkat nasional pada tahun ini adalah “nengabdi tanpa batas untuk membangun ketangguhan bangsa”

Tema ini menunjukkan tekad kita untuk terus mengabdi tanpa batas di berbagai bidang.

Dikatakan, pengabdian yang kita lakukan adalah bagian dari pendidikan di dalam gerakan Pramuka sejak usia Pramuka Siaga adik-adik kita telah dididik untuk memberikan perhatian terhadap sesama, siap membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.

Hal itu bisa dimulai dengan cara-cara sederhana yang dilakukan di lingkungan keluarga kita masing-masing, maupun di lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggal kita.

“Semua bentuk pengabdian yang kita lakukan sejalan dengan kode kehormatan kita yaitu Trisatya dan Tri Dharma untuk pramuka Siaga, serta Trisatya dan Dasa Dharma untuk golongan pramuka lainnya,” tuturnya.

Di semua kode kehormatan gerakan Pramuka itu ditekankan pentingnya bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Yang antara lain diwujudkan dengan saling menolong dalam semangat persaudaraan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan.

Ditambahkan, saat ini kita masih dalam situasi pandemi covid- 19, dalam membantu mengatasi dan menanggulanginya, gerakan Pramuka telah melakukan banyak hal, seraya berharap agar kegiatan ini terus dilaksanakan sehingga pandemi covid-19 segera melandai dan kita bisa leluasa mengadakan berbagai kegiatan Kepramukaan.

Saya mengucapkan terima kasih atas peran semua yang terlibat dalam membantu menanggulangi pandemi covid-19 antara lain, melalui kegiatan gerakan kedisiplinan nasional dengan mematuhi protokol kesehatan dan mengajak sebanyak mungkin orang untuk patuh pada protokol kesehatan.

“Kegiatan gerakan kepedulian nasional dengan menunjukkan sikap empati dan simpati, siap menolong mereka yang terdampak karena pandemi cvid- 19,” terangnya.

Kakak-kakak dan adik-adik telah menunjukkan sikap seorang Pramuka sejati yang siap menolong siapapun yang membutuhkan bantuan.

Percayalah apa yang kakak-kakak dan adik-adik lakukan akan menjadi ladang amal bakti kakak dan adik semua yang semoga menjadi pahala yang dicatat kebaikannya,” tandasnya

Sementara Gubernur Papua, Lukas Enembe yang juga sebagai
Ketua Majelis Pembimbing Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Papua mengatakan, Gerakan Kepramukaan telah menjadi wadah pemersatu bangsa yang dapat dirasakan hingga sekarang oleh negara kita.

“Saat ini kita berada di hari Pramuka yang ke-61, coba kita tengok ke kiri dan ke kanan di sebelah kita ada saudara-saudara, teman dari suku, agama dan ras serta warna kulit dan rambut yang berbeda.

Tetapi kita semua hadir berdiri hari ini sebagai anak bangsa yang tergabung dalam Gerakan Pramuka dengan tidak membedakan itu semua.

“Kta jadi satu dengan merah putih melingkar di leher sebagai tanda bahwa kita adalah pewaris negara yang kita cintai,” tegas Gubernur.

Kita hadir sebagai anak Indonesia, anak Papua yang ada di Indonesia dengan tidak mengedepankan suku k atau agama kita.

Hari ini dengan warna kulit, rambut, suku dan ras yang berbeda kita adalah anak Papua yang berdiri di tanah Papua dan kita semua adalah anak Indonesia.

“Kita tidak mengedepankan suku, atau agama, ini suatu langkah yang nyata dalam gerakan Pramuka yang mempersatukan kita semua,” ucapnya.

Menurut Gubernur, revitalisasi pendidikan Kepramukaan yang saat ini sedang berlangsung adalah komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal dan informal untuk kaum muda yang mempunyai peranan besar dalam upaya membentuk generasi muda yang bertanggung jawab pada masa depannya.

Kiranya pimpinan satuan Pramuka dapat mengembangkan pendidikan keterampilan sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan lapangan kerja di semua bidang

Gubernur juga Ingatkan bahwa semua anggota Pramuka jangan terlibat dalam politik praktis.

“Kita tidak membawa paham-paham yang dapat merusak hubungan kekeluargaan yang baik ini, semoga kita tetap dalam koridor yang telah digariskan sehingga kita semua dapat turut memberikan andil besar dalam pembangunan bangsa dan negara, terutama pembangunan di tanah Papua,” tutupnya.
(Let)