Dapat Antusias Warga Kota, Festival Kampung Nelayan Hamadi Dibuka Penjabat Walikota Jayapura

Jayapura, Teraspapua.com – Bertujuan mengangkat dan mempromosikan potensi objek dan daya tarik wisata yang ada di kota Jayapura, pemerintah kota Jayapura melalui dinas Pariwisata, menggelar Festival Kampung Nelayan Hamadi, Jumat (05/07/2024).

Festival ini juga bermaksud menyediakan ruang publik, sebagai ruang kreatif bagi masyarakat lokal, serta memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif, kuliner, kriya dan seni.

Tak ayal, dengan digelarnya Festival Kampung Nelayan Hamadi yang dulu dikenal sebagai Kawasan kumuh ini, mendapat antusias warga kota Jayapura untuk hadir di Lokasi tersebut.

Pejabat (Pj) Walikota Jayapura Christian Sohilait saat membuka festival ini mengatakan, Kampung Hamadi sebelumnya dikategorikan sebagai kawasan permukiman kumuh di Kota Jayapura.

Namun demikian lanjut Sohilat, pemerintah kota Jayapura berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk mengubah wajah kumuh Kampung Hamadi menjadi kawasan destinasi wisata.

Dirinya menambahkan festival ini bukan hanya sekedar ajang untuk merayakan kekayaan perikanan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

“Maka tema JAMAIKA atau Jayapura Makan Ikan Asar ini dipilih, sebagai bentuk penghargaan terhadap potensi perikanan yang melimpah di kampung nelayan ini.” Papar Sohilait.

Untuk itu dikatakan, dengan penyelenggaraan Festival Kampung Nelayan ini diharapkan, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya konservasi laut dan perlindungan lingkungan, terutama kebersihan laut.

“Diharapkan saran dan prasarana yang telah dibangun oleh pemerintah, dapat digunakan dengan baik untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di kampung Hamadi.” Tandasnya.

Sementara itu Plt Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Jayapura, Erid Rumansara menyebutkan, berbagai rangkaian kegiatan akan mewarnai pelaksanaan Festival Kampung Nelayan ini.

Adapun acara-acara dimaksud sebut Rumansara, yakni bazar ikan asar, perform tarian kreasi, pameran kriya, tour wisata laut dan tour pulau kura-kura.

Selain itu ada juga tenan kuliner, live music, lomba cipta menu bahan dasar ikan, lomba dayung tradisional, lomba perahu hias, lomba renang, lomba menggambar dan mewarnai, serta lomba baku cakar kole-kole dari barang bekas.

“Kami menyediakan 34 tenant yang hampir semuanya terisi dengan kerajinan tangan serta kuliner, yang seluruhnya berasal dari masyarakat Kampung Hamadi.” Pungkas Rumansara.

(santy)