Jayapura,Teraspapua.com – Berkaitan dengan penolakan pasien yang dilakukan oleh beberapa rumah sakit baik swasta maupun pemerintah mendapat tanggapan serius dari Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3).
” Jadi terkait dengan kasus ini kami dari MP3 yang ada dikota Jayapura sempat menanyakan masalah ini ke RSUD Dok II Jayapura,dan Direktur Umum dr.Alosius Giyai mengatakan bahwa RSUD sedang mengalami pergeseran anggaran, sehinga dalam peruntukannya untuk menagani pasien umum maupun Covid mereka kesulitan “ ungkap Ketua MP3 Jayapura, Stenli Kaisiri, Rabu (24/06/2020).
Atas apa yang disampaikan oleh pihak RSUD Dok II kepada kami, lanjut Kaisiri sebagai masyarakat peduli pelayanan publik menyoroti hal ini dengan serius ketika bicara pelayanan berarti berkaitan langsung dengan pembiayaan.
Oleh karena itu kami harapkan pemerintah provinsi Papua melihat hal dengan secara serius.
Pemerintah daerah provinsi Papua dapat memilih yang mana yang lebih utama bagi pelayanan masyarakat, secara umum paramedis menjadi motor bagi kesehatan,sehingga memerlukan anggaran yang cukup besar dalam penanganan dan pelayanan “ cetusnya.
Pada kesempatan itu,pihaknya juga berharap pihak rumah sakit umum daerah provinsi Papua mengutamakan keselamatan masyarakat/manusia di atas segalanya, dengan tidak menyampingkan hak-hak tenaga medis dalam pelayanan prima bagi masyarakat.
Walaupun kita sadari dimasa pandemi yang sama-sama dialami ini bukan menjadi penghalang untuk menyampingkan pasien secara umum “ tukasnya.
Terpisah, Dirut RSUD Jayapura, dr.Alosius Giyai ketika dikonfirmasi via telephon selulernya membenarkan hal tersebut.
Dirinya mengatakan memang saat dimasa pendemi ini semua OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua termaksud kami RSUD Dok II Jayapura,APBD mengalami pergeseran anggaran.
Ketidak pastian anggaran itulah,kita mau mengatasi masalah secara cepat agak kesulitan pada saat yang bersamaan.
Untuk itu saya minta,untuk pergeseran anggaran ini perlu dipertimbangkan,kalau bisa di RSUD Jayapura jangan ada pergeseran anggaran karena kami kewalahan “ pungkasnya.
(Matu).