DAERAH  

Pelayanan KB Sejuta Akseptor Digelar DP3AKB Biak Pada Peringatan Harganas ke-27

Kepala Bidang KBKS DP3AKB , A.M Dada

Biak,Teraspapua.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor melaksanakan pelayanan KB Sejuta Akseptor .Ini serentak se Indonesia, pada Peringati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke – 27.

“Pelayanan KB Sejuta Akseptor kali ini dilakukan di lima titik layanan fasilitas kesehatan yakni, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Paray, Puskesmas Yendidori, Puskesmas Ampombukor Swandiwe, dan Puskesmas Biak Kota, difokuskan di Klinik KB Sorido dan pelayanan ini tidak dipungut biaya ,”ungkap Plt Kepala DP3AKB Biak, Lourens Pattipeilohy yang diwakili Kepala Bidang KBKS DP3AKB , A.M Dadang , Senin (29/06/2020)

banner 325x300banner 325x300

Diuraikan, di Provinsi Papua mendapatkan target 4.300 Akseptor, dan Biak Numfor ditargetkan 573 Akseptor,terdiri dari metode operasi wanita (MOW) 9 target, IUD 7 target, Implan 75 target, suntik 186, kemudian Pil KB 293 target, dan Kondom 7 target.

Dijelaskan, dari lima titik dimaksud diharapkan seluruh petugas lapangan staf DP3AKB yang bertugas di masing-masing Faskes diberikan tanggung jawab untuk meng-input semua data mulai dari pukul 8:00 wit hingga selesainya kegiatan.

“Pelayanan KB sejuta Akseptor telah dilakukan 3-4 hari sebelumnya di Puskesmas Ampombukor Distrik Swandiwe, dimana pihaknya telah melayani kurang lebih 54 Akseptor,” tutur Dadang 

menurutnya, animo masyarakat di Biak untuk mengikuti program KB terutama Implan sangat tinggi sehingga kemungkinan besar yang akan dilayani kurang lebih sebanyak 214 Akseptor.

 Metode Operasi Wanita (MOW) 5 Akseptor sudah terlayani, IUD 2 Akseptor, dengan demikian dari target 577 Akseptor akan melebihi target yang diberikan oleh BKKBN Provinsi Papua.

“Dimoment Hari Keluarga Nasional ke – 27 tahun 2020 dapat membangun SDM yang berkualitas sesuai dengan tema Harganas ke – 27 yakni “Melalui Keluarga Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Maju,”harapnya.

Pada kesempatan yang sama, salah satu akseptor yang tidak mau menyebutkan namanya menyampaikan bahwa dirinya mengikuti program KB karena ingin mengatur jarak kelahiran anaknya.

“Sebelumnya saya telah memiliki 1 orang anak dan saat ini saya memilih untuk mengikuti program KB jenis Implan dengan demikian saya dan suami dapat mengatur jangka kelahiran anak kami,”pungkasnya.

(Hend DK)