DAERAH  

“Mansorandak” Warnai Kedatangan Kadis PPAD Provinsi Papua,Christian Sohilait di Supiori

Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait,ST,Msi saat dijemput Kepala Dinas Pendidikan Kabupten Supiori Rafles Ngilamele beserta staf serta para kepala sekolah dan guru se kabupaten Supiori

Supiori, Teraspapua.com – Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait,ST,Msi melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori 

Kadis PPAD Christian Sohilait disambut Kepala Dinas Pendidikan Kabupten Supiori ,Rafles Ngilamele beserta staf serta para kepala sekolah dan guru se kabupaten Supiori

banner 325x300banner 325x300

Pada kunjungan ini, Kadis PPAD disambut dengan tradisi Adat Byak-Supiori yaitu“Mansorandak” atau tradisi injak piring (tradisi ini biasanya dilakukan bagi mereka yang baru pertama kali mengunjungi suatu tempat di kabupaten Biak Numfor dan Supiori.

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 orang yang terdiri dari para kepala sekolah dan guru serta staf di Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, Senin(10/8/2020).

“Sebenarnya kami tim gugus tugas covid-19 Provinsi Papua, kita lakukan kunjungan ke Biak dan Supiori, tapi saya pakai kesempatan ini untuk melihat kondisi pendidikan di Biak dan Supiori,”ungkap Christian Sohilait.

Ditambahkan, kebetulan hari ini ia ada bersama tim covid-19 Provinsi Papua di kabupaten Supiori sehingga berkesempatan bertatap muka langsung dengan Dinas pendidikan Supiori tapi juga semua guru, kepala Sekolah SD, SMP, SMA, SMK diseluruh Supiori.

“inti dari pertemuan ini ada 3 hal yaitu, mendapat masukan dari semua guru-guru tentang kondisi pendidikan di masing-masing satuan pendidikan baik SD,SMP, SMA dan SMK, juga  memberikan informasi tentang kebijakanProvinsi Papua tentang kebijakan saat ini serta memantau kegiatan pelaksanaan adaptasi new normal  dalam situasi covid-19,”ujarnya

Dijelaskan, Sesuai dengan edaran dari provinsi Papua yakni Kabupaen Supiori termasuk salah satu kabupaten terkategori zona hijau karena merupakan salah satu kabupaten yang pertama kali memberikan surat,  yang artinya Supiori  sudah bisa melakukan kegiatan aktifitas ke sekolah atau bisa kumpul tetapi secara terbatas.

“Jadi mereka mulai buka sekolah secara terbatas seperti contoh kalau sekolah belum ada disinfektan maka dinas kesehatan diminta untuk intervensinya, juga kalau sekolah perlu menjaga lingkungan sekolah dari penjual-penjual yang punya potensi untuk  menarik minat anak-anak itu maka perindagkop intervensi disitu,”katanya

Lebih jauh dikatakan, Karena ini kita punya anak-anak, intinya kesehatan dan keselamatan siswa dan guru adalah nomor satu.  

“Secara umum saya lihat Supiori sudah cukup baik artinya mereka dapat laporan baik, dan saya memang sudah berjanji bahwa satu waktu kita langsung turun ke sekolah-sekolah di Kabupaten Supiori,”janjinya.

Menanggapi keluhan para kepala sekolah dan guru di Kabupaten Supiori, Christian Sohilait menegaskan bahwa apa yang disampaikan itu akan diselesaikan secara bertahap.

“Akan diselesaikan mana yang bagian kabupaten dan mana yang bagian provinsi, mana yang bagian orang tua, mana yang bagian sekolah” urainya.

Tetapi beberapa yang bagian kami (Provinsi-red) tentang penempatan pengawas yang belum ada SK kemudian guru-guru yang belum ada penempatan yang baik, juga intensif para guru yang belum turun, akan kami lihat kembali sekembalinya dari sini,”tukasnya.

(Hend DK)