Jayapura, Teraspapua.com – Sebagai bentuk pembinaan, terhadap masyarakat yang memiliki potensi dan ingin berpartisipasi terhadap perkembangan pariwisata di kota Jayapura. Pemkot Jayapura melalui Dinas Pariwisata menggelar pelatihan pemandu wisata geopark.
Kepala Dinas, Mathias B. Mano dalam keterangan Pers mengemukakan, untuk Kota dan Kabupaten ini merupakan tingkat dasar dengan melibatkan peserta adalah masyarakat kota Jayapura, bahkan hampir sebagian besar adalah anak-anak muda yang juga adalah pemerhati pariwisata.
“Saat ini tema adalah pelatihan pemandu wisata Geopark, lebih kepada bagaimana untuk melihat unsur-unsur dari alam yang ada di kota Jayapura, pada umumnya kita mau mendapatkan pemandu – pemandu wisata yang handal yang kita siapkan,” ujarnya di aula TP PKK Kota Jayapura, Senin ( 23/11/2020)
Matias juga mengatakan, pelatihan tingkat dasar ini untuk mengenalkan apa itu Pariwisata, kemudian materi-materi tentang kebersihan, keindahan dan keamanan. Itu harus dikuasai oleh para peserta.
“Jadi, mereka adalah para pemula yang kita siapkan untuk mengikuti pelatihan, sembari berharap setelah kita menciptakan banyak SDM ini, tentu akan mebantu pemerintah kota khususnya dalam menyiapkan tenaga pemandu wisata,” terang Mathias.
Dikatakannya, ini sinergi, untuk bagaimana kita menyiapkan objek wisata dan sarana dan prasarana. Ketika semuanya boleh disiapkan dan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan pemandu.
Pasalnya, orang yang berkunjung ke kota ini pasti ingin tau informasi yang akan mereka dapat dari para pemandu wisata, yang kami siapkan melalui pelatihan saat ini.
Lanjutnya, pelatihan ini secara rutin akan kita laksanakan setiap tahun. Ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melalui sumber dana alokasi khusus tahun 2020.
“Jadi, setiap tahun secara regular kami laksanakan, sesuai juknis paling banyak 40 orang dengan metode pelatihan di dalam ruangan selama 2 hari dan 1 hari praktek lapangan untuk mengunjungi semuah objek wisata yang ada di kota Jayapura,” bebernya.
Harapan kami, pada tahun 2021 PON XX di Papua dan kota Jayapura sebagai salah satu cluster, maka kita sudah menyiapkan tenaga yang begitu banyak yang handal untuk memandu semua orang yang datang di kota Jayapura,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapah Bentar ini juga menguraikan, kota Jayapura punya objek wisata alam, budaya dan sejarah.
“Kalau untuk alam kita punya pantai-pantai utama seperti Base’G, Hamadi, Holtekamp, Skouw, kemudian ada air panas di Mosso, tanjung cyberi dan teluk Youtefa. Ada juga gunung serobu tapi belum dikembangkan,” urainya.
Menurut dia, ini menjadi objek wisata yang bisa kita jual. Untuk sejarah kota ini juga terbentuk, yang dimulai dengan perang, masuknya Injil.
Kita punya pantai Base ‘G merupakan salah satu basecamp dari tentara sekutu. Begitu juga Tugu pendaratan Jepang di pantai Hamadi sampai di Abe pantai.
Bahkan lanjut Bentar, Kota Jayapura juga punya wisata budaya di 10 kampung ada di Port Numbay, yang terbentang dari utara kampung Kayu Batu sampai ke sebelah barat Yoka dan Waena dan sebelah timur ada Skouw tiga Kampung, ini menjadi potensi yang sangat luar biasa.
Lebih lanjut diuraikan untuk objek wisata buatan seperti, bukit Jokowi, jembatan Youtefa yang menjadi ikon Papua dan kota Jayapura dan ada juga PLBN Skouw, pasar Mama Papua yang merupakan pasar tradisional yang dikhususkan untuk Orang Asli Papua (OAP).
Bentar juga mengharapkan, dalam pengembangan pariwisata kami sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat. Itu sangat penting, karena semua destinasi wisata yang ada di kota Jayapura dikuasai dan dikelola oleh masyarakat adat dan menjadi potensi untuk kesejahteraan mereka.
“Nah masyarakat juga sudah kami libatkan dalam pelatihan tata kelola destinasi dan juga pelatihan Homestay. Untuk pemandu wisata ada beberapa juga yang kami ambil dari kampung,” tutup Bentar Mano.
(Ricko)