Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura Papua, akan menjadikan gunung Srobu sebagai area yang dilindungi, karena menyimpan Sejarah 1.740 tahun silam.
Di sepanjang punggung hingga puncak gunung Srobu yang ada di Kawasan Teluk Yotefa, ternyata pernah menjadi tempat pemukiman manusia prasejarah akhir di Papua, tepatnya di abad ke 4 sebelum masehi.
Ada 5 Struktur Megalitik yang terhampar di sepanjang punggung gunung Srobu, yang dijadikan sebagai pusat pemujaan dan tempat penguburan manusi prasejarah kala itu.
Peneliti dari Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN), Erlina Novita Itje menyebutkan, 5 struktur megalitik di gunung Srobu, menggambarkan peristiwa budaya yang berkaitan dengan aktivitas pemujaan dan penguburan masa lalu.
“Dari aktivitas di sini, kita juga menemukan beberapa objek penting dari budaya megalitik, berupa menhir maupun arca,” ujar Erlina.
Objek-objek tersebut kata dia, menggambarkan bahwa di Papua khususnya di situs gunung Srobu, sudah ada sistem kepemimpinan dan dengan strata sosial yang sangat jelas.
Pada gunung Srobu juga ditemukan adanya pertemuan budaya, antara Melanesia dan Austronesia.
“Atau budaya ras Mongoloid dengan ras Australomelanistik di sini. Sehingga terbentuklah multikulturalisme.” Sebut Erlin.
Untuk menjaga dan melindungi kelestarian situs-situs tersebut, pemerintah kota (Pemkot) Jayapura akan menetapkan gunung Srobu sebagai kawasan yang dilindungi.
Penjabat (Pj) Walikota Jayapura Frans Pekey mengatakan, situs ini menjadi situs yang tak ternilai, bagi warisan budaya dan sejarah di kota Jayapura.
“Kita akan menata kawasan ini, menjadi kawasan edukasi untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki nilai wisata budaya,” ujar Pekey.
Untuk itu Frans Pekey mengajak masyarakat, untuk bersama-sama menjaga situs ini, agar tidak dirurak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Masyarakat adat juga harus menjaga warisan yang nilainya luar biasa ini.” Tandasnya.
(Santy Waas)