Wali Kota Minta Dewan Kesenian Kota Jayapura Bantu Pemerintah Putus Mata Rantai Covid – 19

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano

Jayapura, Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano minta Dewan Kesenian Tanah Papua Wilayah Budaya Tabi Kota Jayapura untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Wali Kota pada kesempatan tersebut merincikan data kasus terpapar kasus covid-19 selama bulan Juli yang terus meningkat.

“Yang positif Covid sudah 10. 203, sembuh 9. 216, meninggal 189 dan yang sementara di rawat sebanyak 798 orang. Kasus terus naik, jika dibandingkan dengan yang lalu naik melambat. Satu hari bisa meninggal 7 orang,” rinci Benhur Tomi Mano saat menyerahkan dana operasional kelembagaan dewan kesenian tanah Papua wilayah budaya Tabi, Kota Jayapura, Jumat ( 16/7/2021).

Pria yang akrap disapah BTM itu menuturkan, saat ini masih di teliti apakah virus delta sudah masuk kota Jayapura atau belum. Ada 40 sampel yang dikirim ke Lab Nasional.

Untuk itu, BTM mengajak dewan kesenian untuk membantu pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid – 19,” imbuhnya.

“Saat ini, kondisi rumah sakit dok dua sudah penuh dan sangat memprihatinkan karena pasien dirawat di luar ruangan dengan menggunakan oksigen. Begitu juga rumah sakit yang lain yang menggelar tenda di luar ruangan rumah sakit. Karena semua ruangan penuh dengan pasien Covid, membuat pihak rumah sakit juga kewalahan,” lugas BTM.

Sambung dia, yang sangat ditakutkan adalah para dokter dan perawat yang jumlahnya sedikit. Tapi pasiennya bertambah dan jika perawat ada yang positif maka sulit untuk kita.

Diungkapkannya, untuk oksigen di Kota Jayapura masih cukup. Jadi mari kita ikuti protokol kesehatan yang ketat, kalau tidak ada kegiatan yang mendesak tetaplah di rumah,” pesannya.

Dijelaskan, Pemerintah Kota lewat Satgas telah membatasi waktu aktivitas masyaraikat dan perekonomian hanya sampai pukul 20.00 Wit. Tapi masih saja masyarakat berkeliaran sampai lewat jam yang ditentukan pemerintah.

Padahal tegas Wali Kota, rencana di bulan Mei dan Juli kita sudah bisa masuk dalam zona hijau. Karena 7 rumah sakit yang ada di wilayah kota tidak ada pasien yang dirawat.

Tapi, saat ini pasien kembali dirawat di sebuah rumah sakit Pemerintah maupun swasta dan LPMP. Untuk LPMP bukan saja menampung pasien dari kota Jayapura tapi juga dari luar Papua.

Sehingga pemerintah Kota Jayapura telah menyurati Pemerintah Provinsi Papua untuk membantu biaya perawatan pasien,” tutup BTM.

(Novi)