Bencana Banjir Dan Tanah Longsor, Dewan Minta Penjelasan Pemkot Jayapura dan BWS Papua

Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura, Jhon Y.

Jayapura, Teraspapua.com – Kota Jayapura pada tanggal 6 Januari 2022 dilanda bencana banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.

Sebagian wilayah di 4 distrik yaitu Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan distrik Heram terendam banjir mengakibatkan 6 ribu lebih Kepala Keluarga dan 20 ribu jiwa lebih terdampak. Bahkan ada yang meninggal dunia.

Untuk mengetahui kondisi secara pasti, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Jayapura mengundang pemerintah kota dalam hal ini Dinas PUPR, Sosial, BPBD dan Bappeda untuk memberikan penjelasan. Selain itu juga kepala Balai Wilayah Sungai Papua.

Wakil Ketua I, Jhon Y. Betaubun dalam keterangan Pers mengemukakan, hari ini DPRD kota Jayapura melakukan pengawasan peraturan daerah nomor 9 Tahun 2012 tentang, penanggulangan bencana daerah.

“Kegiatan ini merupakan fungsi kontrol Dewan dalam melakukan pengawasan, sehingga hari ini kami meminta penjelasan dari dinas teknis, dan akan menjadi masukan untuk turun lapangan, untuk melihat langsung kondisi kota Jayapura pasca bencana banjir dan tanah longsor,” kata Jhon.

Jadi, kita mengundang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Jayapura, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PUPR, Bappeda tapi juga Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua.

Terima kasih, karena dari semua yang kita undang hadir dan memberikan presentasi yang baik.

“Mari, kita bekerja sama-sama untuk mendukung Bapak Wali Kota Jayapura, bersama jajaran Pemerintha kota Jayapura agar rakyat kota hidup dengan aman dan nyaman, sehhingga ketika hujan mereka tidur nyenyak,” ajak Jhon.

Tapi terpenting, bagaimana kita mengatasi persoalan di kota Jayapura saat ini.

Jhon juga mengatakan, dari semua penjelasan yang disampaikan oleh PUPR, BPBD, Dinas Sosial dan BWS, kita akan mengkroscek dengan turun lapangan.

“Bukan saja saat bencana, tapi tugas dalam fungsi pengawasan dan turun lapangan untuk melihat kondisi longsor maupun banjir di 4 Distrik,” tegas Jhon.

Pada kesempatan itu, pimpinan maupun anggota DPRD kota Jayapura, kami memberikan apresiasi Kepada Wali Kota Benhur Tomi Mano.

Karena, dengan kejadian pada 6 malam, Wali Kota sangat luar biasa karena subuh, langsung turun lapangan untuk melihat kondisi kota.

“Selaku wakil rakyat kami menilai sosok Benhur Tomi Mano sangat responsip dan tanggap terhadap setiap peristiwa yang terjadi di kota Port Numbay ini,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR kota Jayapura, Novdi J. Rampi juga mengatakan, pada tanggal 6 Januari kota Jayapura di guyur hujan selama 12 jam dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Serta Lumpur bahkan terjadi korban jiwa

“Selanjutnya, pada tanggal 7 Januari 2022 pemerintah kota mulai melakukan penanganan. Ada 4 distrik di wilayah ibu kota Provinsi Papua ini yang terdampak yaitu distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan distrik Heram,” terang Novdi.

Sementara 21 kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Gurah Besi, Bhayangkara, Tanjung Ria, Imbi, Trikora, Angkasa, Mandala, Waimhorock, Wahno, Vim, Kota Baru, Yobe, Asano, Hamadi, Ardipura, Entrop, Numbay, Argapura, Hedam Dan Kelurahan Waena.

Sedangkan korban meninggal dunia ada 8 orang, 3 di Nirwana, 2 di Bayangkara, 1 di APO, 1 di Cloofkamp atas dan 1 jenazah yang di temukan di kali Konya. Dan belum teridentifikasi sampai saat ini,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Irawadi mengungkapkan, saat ini kita berada pada posisi tanggap darurat.

“Tanggap darurat meliputi, penetapan Satgas yang sudah dilakukan begitu juga penetapan posko serta evakuasi dan pendataan korban,” kata Irawadi.

Sedangkan untuk penyediaan logistik selama 8 hari ini, kita sudah banyak menerima bahkan menyalurkan kepada masyarakat yang terdampak.

Irawadi mengatakan, yang menjadi tugas dari dinas sosial sebagai support dari Satgas yaitu penyiapan posko dan pengungsi serta logistic,” tukasnya.

Sementara kepala BPBD kota Jayapura, Aseb Khalik mengatakan pemerintah kota Jayapura mendapat bantuan dari BNPB sebesar 250 juta untuk kegiatan tanggap darurat.

Selain itu kepala BWS Papua, Nimbrot Rumaropen mengungkapkan, terkait dengan bencana banjir ini sudah sesuai dengan fungsi kami dalam bidang pengendalian daerah resapan air.

“Sesuai arahan dari Wakil Menteri PUPR, maka kami BWS Papua ditugaskan untuk menangani sungai-sungai utama yang menyebabkan terjadinya banjir di kota Jayapura. Itu sudah kami laksanakan bersama – sama dengan teman – teman dari pemerintah kota Jayapura,” ujarnya.

(Let)