Jayapura, Teraspapua.com – Dalam rangka HUT Kota Jayapura ke-112 dan Pekabaran Injil di tanah Tabi, Pemerintah Kota Jayapura bersama Unicef mengadakan lomba pencegahan anak stunting tingkat Kampung.
Untuk itu, tim penilai melakukan observasi ke kampung semua Kampung, Jumat (4/3/2022). Ada 7 tim juri yang diturunkan untuk melakukan penilaian.
Tim (1) melakukan penilaian di Kampung Kayu Batu, Tahima Soroma Kayo Pulau, tim (2) Enggros dan Tobati.
Kemudian tim (3) di Koya Koso dan Nafri, tim (4) di Holtekamp dan Koya Tengah, tim (5) Skouw Yambe, Skouw. Mabo.
Selanjutnya tim (6) di Mosso, dan Skouw Sae dan tim (7) di Kampung Waena dan Yoka.
Salah satu juri, Jelly Vanny Seran, SKM, M, Si kepada Teraspapua.com mengungkapkan, hari ini Tim yang dibagi dalam 7 kelompok untuk turun melakukan penilaian di 14 kampung.
“Jadi para juri yang tersebar dalam 7 tim tersebut melibatkan OPD terkait seperti, DPMK, Dinas Kesehatan, Bappeda, dinas pendidikan, BP3AKB dan TP PKK,” terang Jelly usai evaluasi di ruang rapat kantor Bappeda.
Lanjut Jelly mengatakan, semua tim juri turun ke Kampung untuk melakukan observasi dan penilaian dengan Kepala Pemerintahan Kampung (KPK), Ketua TP PKK Kampung, Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) dan kader posyandu.
“Kami melihat di setiap Kampung, terutama ketersediaan sarana umum rumah, tangga, keasrian lingkungan, jamban dan penggunaan kelambu di Kampung,” kata Jelly.
Jelly Vani juga menambahkan, adapun indikator penilaian yaitu aspek legal dan kelembagaan, kesehatan, pendidikan, Perlindungan Anak dan perempuan, konvergensi di tingkat kampung dan jaminan sosial.
Karena menurut Jelly, stunting ini tentu ada yang spesifik dan sensitif, jadi selain melihat dari segi kesehatan, kami juga fokus di lingkungan jambang, BABS, perilaku hidup sehat penggunaan kelambu kebun gizi jadi banyak yang kami nilai di lapangan.
“Kami melihat ada beberapa Kampung yang sudah ada kegiatan, yang mengarah ke penanganan stunting. Namun ini karena perlombaan, maka kami harus melihat Kampung mana yang paling terbaik dalam penanganannya,” ujar Jelly.
Bakan lanjut Jelly, kegiatan ini juga bertujuan agar bagaimana pemerintah Kampung mempunyai perhatian untuk menganggarkan upaya penanganan dan pencegahan stunting dengan menggunakan dana Kampung.
Hal itu sesuai dengan peraturan Walikota nomor 6 tahun 2020 tentang penanganan stunting di kampung dan perwal nomor 31 tahun 2020 tentang penanganan stunting di kota Jayapura
Jelly pun menambahkan, setelah kami melakukan observasi dan penilaian ke Kampung – Kampung, kami kumpul kembali di ruang rapat Bappeda untuk mengevaluasi dan menentukan Kampung mana yang terbaik yang layak menjadi juara.
Tapi kembali diungkapkan Jelly, rata-rata semua Kampung sudah melakukan kegiatan dalam rangka penanganan stunting.
Hasil penilaian akan diumumkan pada saat selesai upacara peringatan HUT Kota Jayapura yang ke-112 pada tanggal 7 Maret mendatang,” tutup Jelly.
(Har)