Api Obor Pattimura Lambang Semangat Kebersamaan Untuk Membangun Tanah Papua

Jayapura,Teraspapua.com – Prosesi lari obor Pattimura yang jatuh pada tanggal 14 Mei sehari sebelum perayaan puncak 205 tahun Pahlawan Nasional asal tanah Maluku ini telah dilaksanakan.

Bahkan tak hanya dilakukan di tanah kelahiran sang kapitan bernama asli Thomas Matulessy tetapi disejumlah daerah lainnya juga turut melakukannya.

Seperti yang telah dilaksanakan di Papua secara bersama-sama oleh masyarakat Maluku di Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Keerom.

Pantauan media ini, Obor Pattimura dibawa dalam arak-arakan mulai dari lapangan Densipur 10 Jayapura, dilepas secara resmi oleh Ketua Ikemal Pusat di Tanah Papua L Christian Sohilait.

Sebelum pelepasan, terlebih dahulu dilakukan upacara penghormatan kepada arwah Kapitang Pattimura.

Selanjutnya obor diserahkan kepada regu lari obor, kemudian diarak-arakan sampai ke halaman Kantor Bupati Sentani, dan diterimah oleh Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, untuk disemayamkan.

Nantinya pada tanggal 15 May Obor tersebut akan dibawakan ditempat puncak acara, di Gor STT Gidi Sentani Kabupaten Jayapura.

Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, kepada awak media usai menerima Api Obor Pattimura, Sabtu (14/5/2022), megungkapkan, hari ini api obor Pattimura sampai di Kabupaten Jayapura. Api yang dibawakan ini bukan sekadar api yang menyala, tetapi ini menjadi semangat kebersamaan, untuk membangun tanah Papua.

“Untuk itu, Pattimura – Pattimura muda jangan pernah memadamkan api semangat ini sampai kapanpun, pertahankan dan beri contoh kepada semua saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke, untuk mempertahankan NKRI,” tegas Wijayantoro.

Walaupun sudah 205 tahun, kita masih bisa merasakan semagat itu sampai hari ini. Semoga orang Maluku yang ada di Papua selalu hebat disemua lini dan selalu menjadi contoh terbaik bagi saudara-saudara kita yang lain, harapnya.

Semetara itu, Ketua Ikemal Pusat di Tanah Papua, L Christian Sohilait, menjelaskan dari kegiatan lari obor ini, evoria masyarakat Maluku sangat luar biasa. Ini bukan sekedar evoria semata, tetapi ada semanagat tertentu bahwa 205 tahun lalu Pattimura melakukan perjuangan dengan darah mereka.

“Tetapi hari ini Pattimura-Pattimura mudah memperjuangkan dengan kemampuan fisik, maupun kemampuan intelektual kita itu yang  kita persembahkan untuk tanah Papua,” terang Sohilait.

Menurutnya, evoria ini juga sedang menumbuhkan kehadiran kita yang ada disini, bahwa kita dalam jumlah yang banyak ini, kita membantu masyarakat membangun daerah ini.

Ditambahkan Sohilait, puncak acara akan digelar besok, dalam acara itu akan dibacakan sejarah dari Kapitan Pattimura, oleh karena itu, sejarah itu harus dimaknai dengan baik, karena Thomas Matulessy dan kawan-kawan berjuang untuk mempertahan Maluku dalam bingkai NKRI.

“Untuk itu anak-anak mudah Maluku harus memaknai betul perjuangan dari Kapitan Pattimura,” tandasnya.

Pada acara puncak nanti anak-anak muda jangan menodai acara ini dengan hal-hal yang tidak berkenan, sehingga acara puncak ini berjalan dengan baik, harapnya.

Masih ditempat yang sama, Tokoh Perempuan Maluku, Mega F Nikijuluw menambahkan, semangat perjuangan Kapitan Pattimura dan teman-teman salah satunya Pahlwan Perempuan Martha Christina Tiahahu, di 205 tahun yang lalu, yang pantang mundur untuk mengusir penjajah.

“Sebagai generasi muda, kita berkewajiban dan bertanggung jawab melestarikan nilai-nilai luhur dan makna pengorbanan serta meneladani semangat perjuangan mereka,” tegas Srikandi Maluku yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Papua itu.

Lebih lanjut, kata Nikijuluw, kita sebagai genarasi penerus Pattimura – Pattimura mudan dan Martha Cristiana Tiahahu muda, yang ada ditanah Papua harus menggelorakan semangat perjuangan para pahlawan kita untuk membangun tanah Papua.

Apalagi nenekmoyang kita sudah ada sejak dulu membawa Injil di tanah Papua, jadi semanggat api Obor Pattimura yang menyala ini membangkitkan kita generasi mudah untuk tetap bersinergi dengan pemerintah untuk membangun tanah Papua ini lebih baik lagi, pungkasnya.

(tp-02)