Jayapura, Teraspapua.com – Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura, Jhon Y. Betaubun, SH, MH mengingatkan kepada Manager Manager UP3 Jayapura, Yohanis Soedarmono Tondokusumo dan jajaran, agar saat perayaan Natal 25 Desember dan juga masa Adventus agar listrik tidak boleh dipadamkan.
Umat Kristiani di wilayah ibu kota Provinsi Papua saat ini, tengah memasuki minggu-minggu Adventus, tentu dengan suasana yang damai hingga perayaan Natal 25 Desember 2022 dan tahun baru 2023, hal itu juga harus didukung dengan ketersediaan pasokan listrik yang cukup, tanpa ada gangguan.
Pernyataan ini dilontarkan, Jhon Y. Betaubun saat pimpinan dan angota Dewan melakukan konsultasi koordinasi dengan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jayapura, guna memastikan kondisi kelistrikan dan pengamanan sistem kelistrikan jelang Natal, Jumat (2/12/2022).
Tampak Manager UP3 Jayapura, Yohanis Soedarmono Tondokusumo didampingi Manager Bagian Transaksi Energi, Ortiszun Rudy Aronggear, Manager Bagian Perencanaan, Muslim Salam, Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Silvester Vani Tambingon dan Manager Bagian Keuangan dan Umum, Rudolf De Fretes menjamu lawatan para Legislator kota itu.
Jhon mengatakan, DPRD kota Jayapura dalam tugas melakukan pengawasan di kota Jayapura salah satunya memastikan kondisi kelistrikan di Kota Jayapura.
“Hari ini Pimpinan dan segenap anggota DPRD Kota Jayapura, langsung konsultasi dengan PLN UP3 Jayapura, kita bertemu dengan Manager, seraya memastikan dan meminta untuk minggu-minggu Advent, menjelang Natal, malam pergantian tahun baru sampai tahun baru lampu tidak boleh padam,” tegas Jhon.
Kita juga minta untuk PLN, untuk meningkatkan pelayanan, ketika dihubungi warga yang melaporkan ada gangguan listrik di rumahnya atau padam, PLN lebih cepat merespon, tapi juga kita minta untuk pelayanan prima.
Makanya pimpinan dan segenap anggota Dewan, meminta kepada PLN untuk melakukan pelayanan prima dalam minggu-minggu Advent, tapi juga Natal dan Tahun baru,” tambah Jhon.
Seraya menyebut harapan umat Kristiani, dalam suka cita Natal, semua masyarakat kota Jayapura ada dalam kedamaian menyongsong hari raya besar umat Kristiani.
Politisi PDI Perjuangan Kota ini juga menambahkan, sering PLN lakukan pemutusan listrik, karena pelanggan atau masyarakat terlambat membayaran, untuk itu pembayaran tagihan listrik di bulan Desember, maksimal tanggal 15 sudah lunas,” pesannya.
Karena menurutnya, tanggal tanggal 21 Desember 2022 umat Kristiani di Kota ini sudah mempersiapkan diri untuk ada dalam perayaan Natal.
“Jadi, sebelum tanggal 15 Desember 2022 sudah harus membayar tagihan listrik, tapi juga ada kesadaran untuk menaati apa yang menjadi aturan dari PLN,” imbau pria yang akrab disapah JB itu
Kalau sudah bayar, maka lampu di rumah kita tetap menyala, tapi juga harapan kita bahwa suasana Natal ini dengan kedamaian, jaga ketertiban dan keamanan kota Jayapura, tutup Putera Evav.
Sementara, Anggota Komisi A DPRD Kota Jayapura, Yoan Alfredo Wambitman minta kepada Manager UP3 Jayapura untuk mengevaluasi petugas di pos pelayanan PLN Koya Barat, karena ada keluhan dari masyarakat yang melakukan penyambungan baru bahkan sudah membayar namun pemasangan listrik belum dilakukan.
Setelah warga melakukan pengecekan ke pos pelayanan ternyata datanya belum diinput itu berarti petugas PLN yang berada di Koya Barat tidak bekerja dengan maksimal.
Ditempat yang sama Manager UP3 Jayapura, Yohanis Soedarmono Tondokusumo juga menyebutkan, secara pembebanan hari ini kondisinya surplus, secra perhitungan dapat menjamin kondisi kelistrikan di Kota Jayapura. Kondisi ini akan terpuruk apabila masyarakat luas melakukan hal-hal di luar yang biasa,” terang Yohanis Soedarmono.
Di mana menggunakan energi listrik secara illegal, ini juga akan mengganggu perhitungan PLN dalam kenaikan beban yang normal seperti apa.
“Kondisi saat liburan, hari-hari besar, prediksi kita akan melenceng apabila masyarakat luas melakukan penggunaan energi listrik yang tidak tidak benar, melakukan penyambungan-penyambungan liar atau menyadap-menyadap,” akuinya.
“Untuk itu kami himbau untuk masyarakat luas, agar menggunakan listrik secara legal, supaya kami bisa mengukur yang sebenarnya,” ucapnya.
Lanjut dia, agar pasokan energi listrik stabil, bila warga akan melakukan penebangan pohon di lahan atau rumah yang mendekati jaringan PLN segera melapor ke PLN, supaya kami bisa mengawasi dan membantu proses pembersihan.
Soedarmono juga menambahkan, dengan pemasangan lampu-lampu hias di Kota Jayapura itu juga bagian daripada beban, kami pada dasarnya semarak Natal ini tidak mau menghambat biarlah perayaan Natal Ini perjalanan baik dan sukacita, damai.
Namun yang menjadi perhatian, gunakanlah listrik dengan benar dan bijak, dalam arti kalau itu pemakaian sudah benar pasti kami bisa mengukur berapa sebenarnya beban yang kita butuhkan, tapi kalau sambungannya liar sulit untuk memprediksi.
“Kalau ingin melakukan penyambungan sementara bisa melapor ke PLN, nanti kami akan melayani dengan layanan multiguna, penyambungan sementara selama masa Natal ini,” pesanya.
Bila kita menggunakan listrik yang tidak benar, secara tidak langsung masyarakat menghambat pendapatan dari daerah tersebut, di mana pendapatan daerah sendiri akan turun.
Pemakaian banyak, tapi kenyataannya yang dibayarkan tidak seperti apa yang dipakai. Pada dasarnya stok listrik di kota Jayapura sampai saat ini kondisinya aman,” pungkas Soedarmono.