Jayapura,Teraspapua.com – DPR Papua dalam hal ini fraksi Poksus, menerima masyarakat dari Waropen dan juga Mamberamo Raya yang membawa sejumlah produk yang dihasilkan melalui home industri. Yang dikembangkan dan dibina oleh Disperindag kabupaten Mamberamo Raya dan juga oleh kelompok usaha Cendrawasih desk ekonomi Papua.
Produk yang dihasilkan oleh masyarakat itu adalah minyak buaya, sabun buah merah, pil buah merah dan pil minyak buaya. Tak hanya itu ada juga minyak buaya, minyak buah merah serta ikat pinggang dari kulit buaya, dompet dari kulit buaya. Produk lain adalah kompor yang bahan bakarnya adalah briket dari kayu dan sagu.
Ketua Poksus DPR Papua John Gobai, ketika menerima kelompok usaha ini mengatakan, ini waktunya orang Papua harus menjadi pemain di Tanah ini, dalam hal ini dapat menjadi pengelola potensi sumber daya alam yang ada di tanah Papua.
“Sudah sekian lama, kita hanya menjadi penonton di atas tanah ini dan melihat orang lain mengelola Tanah ini, kini telah ada potensi-potensi yang telah dimiliki oleh anak-anak Papua untuk itu sekali lagi saya ingin mengatakan bahwa sudah waktunya harus menjadi pemain di atas tanah ini,” ujar Gobai di ruang Pokusu DPR Papua, Senin (5/12/2022).
Dijelaskan Gobai, Doa IS Kijne yang mengatakan bahwa kami orang Papua akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri, dalam arti ekonomi harus diartikan bahwa orang Papua harus menjadi pemain di atas tanah ini, bukannya menjadi penonton. Inilah bukti konkritnya bahwa kami dapat melakukan pengelolaan sumber daya alam dengan produk-produk yang dihasilkan oleh home industri yang dimiliki oleh masyarakat dan dibina oleh pemerintah Kabupaten Kota di tanah Papua.
“UNtuk itu, kepada Dinas Perindagkop Provinsi Papua kami meminta agar dapat membantu peralatan produksi bagi kelompok-kelompok yang sedang mengembangkan usaha-usaha mereka yang saya sebutkan diatas. Karena mereka juga mengeluhkan soal pemasaran,” tegasnya.
Gobai juga berharap dan meminta agar Dinas ini menyediakan tempat khusus untuk menampung hasil-hasil home industri, yang dikembangkan di kabupaten kota dan ditaruh di provinsi ibukota provinsi Papua ini. Seperti yang sudah dikembangkan oleh Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Provinsi Papua di Abepura.
Menurutnya, kami melihat banyak aset-aset pemerintah provinsi Papua, berupa gedung yang masih nganggur yang belum dapat digunakan. Untuk itu kami meminta agar Bapak gubernur provinsi Papua dapat menetapkan sebuah kantor yang belum terpakai sebagai tempat untuk masyarakat menjual hasil-hasil dari home industri yang dikembangkan oleh masyarakat di kabupaten-kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Papua.
Kepada Dinas SDM Provinsi Papua, kami meminta untuk dapat memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok masyarakat yang sedang mengembangkan energi terbarukan seperti kompor yang berbahan bakar dari briket kayu dan sagu yang sedang dikembangkan oleh kelompok Cendrawasih ekonomi Papua yang dibina oleh anggota DPR Papua Bapak Yonas Nusi, imbuhnya.
“Kami juga meminta kepada Balai POM, untuk dapat membantu perizinan untuk usaha-usaha yang dikembangkan oleh umum industri yang ada di Kabupaten Mamberamo raya Waropen dan sekitarnya, terkait dengan hak paten dan meminta agar Kanwil hukum dan HAM untuk dapat membantu masyarakat agar dapat memperoleh hak paten dari produk-produk yang mereka hasilkan,” pungkasnya.