BTM Serahkan 1000 Ekor Bibit Babi Kepada 500 Kelompok Masyarakat di Sarmi

enaga Ahli Menteri Sosial Benhur Tomi Mano saat menyerahkan secara simbolis bibit babi kepada Ketua Kalasis GKI Apawer Pdt. Enice Laikun, S. Th didamping KMJ Martewar, Pdt Maria Magred Kopeluw, S, Si

Sarmi, Teraspapua.com – Kementrian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Sinode GKI di Tanah Papua menyerahkan 1000 ekor bibit babi kepada kelompok peternak masyarakat Kabupaten Sarmi, Papua yang tersebar di empat Distrik dan Klasis.

Bantuan ini tentu merupakan lobi-lobi mantan Wali Kota Jayapura dua periode Benhur Tomi Mano (BTM) dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya dua periode yang merupakan teman dekat saat keduanya menjabat.

Sehingga BTM diangkat oleh Mensos Risma sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial untuk mebantu kerja-kerja Mensos di Indonesia bagian timur.

Bahkan BTM berusaha juga untuk Kemensos bekerja sama dengan Sinode GKI di Tanah Papua dalam rangka menyalurkan bantuan-bantuan kepada masyarakat.

Sehingga wujud itupun akhirnya dinyatakan dalam pemberian bantuan-bantuan dari Kementrian Sosial, dan hari ini bertepatan dengan ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Tenaga Ahli BTM mewakili Mensos Risma menyerahkan 1000 ekor bibit babi kepada kelompok masyarakat di Kabupaten Sarmi.

Tenaga Ahli Mensos BTM didampingi Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Jayapura John Herman Mampioper menyerahkan langsung bantuan tersebut.

“Hari ini sebanyak 1000 ekor bibit babi kita serahkan, dan nanti disalurkan melalui empat Kalasis,” kata Tomi Mano usai menyerahkan secara simbolis di Kampung Martewar, Klasis Apawer, Distrik Pantai Barat

Tomi Mano pada kesmpatan itu berpesan kepada setiap masyarakat yang menerima satu pasang babi agar harus dibuat kandang, bukan di biarkan lepas untuk mecari makan sendiri.

“Harus dbuat kandang dan diberi makan yang sehat, pagi harus dikasih makan, mandi dan dibersihkan kandangnya begitu juga sore hari supaya babi-babi ini sehat,” imbuhnya.

BTM juga pesan jika babi tersebut sudah melahirkan, anak pertama harus disumbangkan kepada gereja sebagai persepuluhan.

Selain itu kata BTM bantuan dari ibu Mensos Risma ini juga untuk mengembangkan ekonomi keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga di dalam Jemaat.

“Kita memberdayakan masyarakat. Untuk itu babi ini harus dikandangkan dengan baik, dikasih makan dan mandi,” pesan BTM lagi.

BTM menyebutkan, hari ini dirinya dengan kepala Balai akan mengelilingi 4 Klasis dan Distrik untuk memberikan bantuan 1000 ekor babi.

Mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu merincikan, bantuan sosial berupa bibit babi tersebut yaitu kepada kelompok masyarakat Apawer sebanyak 250 ekor untuk 125 KK di wilayah sekitar Klasis GKI Apawer.

Kemudian kelompok masyarakat Sarmi Barat sebanyak 250 ekor untuk 125 KK di wilayah sekitar Klasis GKI Sarmi Barat.

Selain itu kelompok masyarakat Sarmi Timur sebanyak 250 ekor babi untuk 125 warga di wilayah sekitar Klasis GKI Sarmi Timur.

“Dan kelompok masyarakat Bonggo sebanyak 250 ekor babi untuk 125 KK di wilayah sekitar Klasis GKI Bonggo,” tandasnya.

Sementara Ketua Klasis GKI Apawer Pdt. Enice Laikun, S. Th mewakil Klasis Bonggo, Sarmi Timur, Sarmi Barat menyatakan Kementerian Sosial terus memperhatikan kami.

“Ada beberapa berkat, mulai dari pemberian bantuan pemerintah dengan penanaman pisang, pepaya dan kemudian comoditi center, akan akan berdirinya juga bangunan untuk peternak ayam, tapi juga hari ini akan diberikan bantuan bibit babi, “ ungkap Pdt. Enice Laikun.

Pdt. Enice Laikun juga minta agar agar setiap KK yang menerima bantuan ini agar diperhatikan. Jangan hanya sekedar terima tetapi tidak mau memperhatikan.

“Kalau kita memperhatikan berarti itu kita mau peduli dengan apa yang diberikan oleh pemerintah dan kita bisa menghayati itu bahwa itu adalah berkat bagi kita di hari ini dan selanjutnya,” ujar Pdt. Enice Laikun,” pungaksnya.

Ditempat yang sama Pj Bupati yang diwakili Kabag Pemerintahan mengaku menyadari Pemkab Sarmi sangat terbatas, bahkan untuk pelayanan sosial kadang kami tidak bisa jangkau.

“Penyerahan bibit babi ini berkat, karena itu kepala Distrik, kepala kampung dan seluruh masyarakat RT/RW ondoafi, kepala suku ini berkat,” pesanya.

Untuk itu baik masyarakat, Kepala Distrik wajb mengontrol supaya bantuan ini menjadi berkat. Jangan hanya Tenaga Ahli BTM bawa lalu kita abaikan semua berkat Tuhan.

“Karena kami pemerintah daerah sendiri yang pasti terbatas dan tidak mampu untuk memberikan semua untuk warga dapat,” ungkapnya.

Khusus babi ini ada harapan dan tantangan, harapannya kita pelihara besar kita bisa promosikan, kita sama-sama mencari pasaran. Babi ini mahal, kita jual bisa ada Rp20 juta, Rp30 juta, Rp40 juta bahkan ada Rp50 juta.

“Jadi, masyarakat harus pelihara dengan dan atur dengan baik supaya dijual juga dapat untung, jangan ambil saja terus tidak memperhatikan,” pungkasnya.

(Har/Ricko)