Merauke, Teraspapua.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan, Aloysius Jopeng mengatakan, Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Baik itu pemerintah maupun masyarakat, tapi juga orang tua.
“Jadi, masyarakat termasuk Yayasan Pendidikan Kristen, karena merupakan perintis Pendidikan. Sebelum pemerintah ada, Yayasan ini sudah ada,” terang Aloysius Jopeng kepada Teraspapua.com, usai memberikan materi pada acara Fokus Group Diskusi (FGD) di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan, yang digelar BP Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua dengan tema “Problematik dan Babak Baru Pengembangan Yayasan Pendidikan Kristen, pekan kemarin.
Karena itu kata Aloysius , tidak ada salahnya kalau kita pemerintah memfasilitasi Yayasan dan mereka ikut berpartisipasi, bekerja bersama-sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pendidikan yang kita lagi hadapi skarang.
Ketika menjadi narasumber di FGD tersebut , Aloysius mengaku telah memebrikan data, banyak anak putus sekolah, tidak bisa melanjutkan studi, kemudian begitu banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah sama sekali, dan ini mejadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah.
“Jadi, itu tanggung jawab pemerintah, Yayasan tapi juga orang tua,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan kabupaten Merauke, Agustinus Sugiarto menyebutkan, pendidikan di Kabupaten Merauke memang banyak masalah.
“Masalah yang dihadapi Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke adalah wilayah daerah 3T ( t4erluar, terdepan dan Tertinggal,” ujar Agustinus Sugiarto.
Karena menurut Sugiarto, kebanyakan wilayah-wilayah yang jauh dari kota Kabupaten, sehingga masyarakat harus mengetahui bahwa permasalahan yang ada yaitu letak geografis, sarana prasarana yang kurang mendukung.
Tentu hal ini menjadi kendala khusus guru-guru maupun siswa, demikian juga kontribusi orang tua, karena banyak belum mendukung pendidikan yang ada di Kabupaten Merauke.
“Jadi, semua masih berharap dari pemerintah daerah. Namun ada keterbatasan, tapi paling tidak kita berharap untuk Yayasan Pendidikan Kristen untuk bekerjasama dalam mensukseskan kegiatan pendidikan,” kata Sugiarto.
Kami selalu memberi support, dukungan untuk kegiatan yang diadakan oleh YPK,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Koordinator Badan Pengawas Wilayah IX Merauke , Alberth A. Rapami menyebutkan, YPK di Papua Selatan mulai operasional sejak tahun 1963, bersamaan dengan masa peralihan.
“Hingga saat ini dibawa PSW YPK Merauke terdapat 48 sekolah yang tersebar di Kabupaten Merauke, Mappi, dan Boven Digoel,” urainya.
Rapami merincikan, Sekolah TK sebanyak 9 sekolah, SD, 31 sekolah, SMP, 5 sekolah, SMA, 3 sekolah dan SMK ada 1 sekolah.
Rapami menambahkan peserta yang menghadiri kegiatan FGD saat ini terdiri dari para kepala sekolah, dan dewan guru yang ada di kota Merauke dan beberapa dari pedalaman sebanyak 56 orang,” pungkasnya.
(Har)