Jayapura, Teraspapua.com – SMP Negeri 1 Jayapura melaksanakan In House Training atau IHT dan Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka tahun pelajaran 2003-2024.
SMP Negeri 1 Jayapura merupakan sekolah penggerak angkatan II, yang pada tahun pelajaran 2022-2023 telah mengimplementasikan kurikulum merdeka kepada peserta didik kelas VII.
Tahun ini SMPN 1 menerapkan bagi peserta didik kelas VII dan VIII, maka sangatlah penting melaksanakan kegiatan pelatihan bagi guru dalam rangka peningkatan kapasitas dan keterampilan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Kegiatan yang bertemakan “bergerak berkolaborasi mewujudkan merdeka belajar” ini berlangsung di Hotel Fox, Selasa (26/7/2023).
Kepala SMPN 1 Jayapura, Purnama Sinaga, S.Pd, M.Pd kepada Teraspapua.com mengatakan, kegiatan IHT, sekaligus kegiatan pengimbasan implementasi kurikulum merdeka kepada SMP dan MTs di wilayah Jayapura Utara atau di sekitar SMP Negeri 1.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap pemahaman guru-guru, pengetahuannya dan keterampilannya meningkat sehingga mereka lebih kompeten lagi dalam menerapkan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka di tahun ajaran yang baru,” ujarnya.
Sekaligus kepada teman-teman yang pada tahun lalu sudah menerapkan, mengimplementasikan kurikulum merdeka, dapat berbagai praktek baik atau dapat mengimbas kepada teman-teman guru dari sekolah lain.
dan kami berharap secara serentak sekolah-sekolah lain pun akan lebih siap di dalam menerapkan kurikulum merdeka di tahun ajaran baru di sekolahnya masing-masing.
“Bukan hanya hari ini, kami mengimbaskan saja, seraya berharap kami bisa berkolaborasi dengan sekolah-sekolah tersebut, lebih berinovasi lagi ke depan, sehingga implementasi kurikulum ini bisa berdampak kepada hasil belajar peserta didik,” papar Purnama.
Purnama pun menambahkan, kami dari pihak sekola tetap mendampingi, karena kami mengimbas, mungkin kami akan melakukan kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) atau semacam lokakarya untuk memastikan sejauh mana, yang mereka sudah lakukan setelah kegiatan pengimbasan ini.
Sekolah-sekolah yang kami imbas adalah SMP Negeri 6, SMP Sion, SMP 12, SMP YPK Paulus Dok V, SMP Yapis, SMP Nurul Huda, SMP Wahana Cita, SMP Kartika dan MTs Baitul Rohim. jadi ada 9 sekolah,” imbuhnya.
Ketua MKKS SMP Kota Jayapura itu menambhakan, selama ini memang belum ada kegiatan pengimbasan. Baru kali ini kami melakukan pengimbasan.
“Biasanya kalau ada kegiatan perayaan hasil belajar kami mengundang mereka, tapi mereka hanya menyaksikan saja pada saat perayaan hasil belajar, tapi baru kali ini kami berbagi melalui kegiatan pelatihan,” ungkapnya.
Kami berharap kepada teman-teman kepala sekolah dan guru dari sekolah yang kami imbas bisa mengikuti kegiatan ini selama 3 hari dan kemudian bisa mengimplementasikan itu juga di sekolahnya,” ucap Purnama.
Diaktakan, pengimbasan ini menjadi penting supaya ada pemahaman kepada semua sekolah tentang kurikulum merdeka, terlebih untuk sekolah yang bukan sekolah penggerak.
“Kiranya melalui kegiatan ini, teman-teman dari sekolah lain atau bukan sekolah penggerak semakin lebih memahami dan semakin terampil di dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah,” harapnya.
Ditempat yang sama, Pengawas Pembina SMP Devlin lolowang, S. Pd., M.Pd mengatakan, terkait regulasi sebagai sekolah penggerak SMPN 1 adalah sekolah berbagi, di mana mereka akan membagikan tentang pembelajaran di kurikulum merdeka kepada sekolah-sekolah yang menjadi sekolah imbas.
“Sehingga ada beberapa sekolah yang diundang oleh SMPN 1 untuk mereka mengimbaskan praktek baik yang sudah dilaksanakan,” ujarnya.
Tentunya saya sebagai pengawas pembina memberi apresiasi karena sekolah ini adalah sekolah penggerak angkatan II, tetapi sudah mengimbaskan kepada sekolah-sekolah lain.
“Dengan harapan sekolah SMP Negeri 1 dan pengawas akan bekerjasama untuk melaksanakan monitoring dari apa yang mereka dapatkan selama 3 hari, khususnya nanti dalam praktek pembelajaran dan P5,” tandasnya.
Sementara Kepala Balai Guru Penggerak Papua, Fathur Rohmah mengapresiasi inisiatif dari kepala sekolah bersama warga sekolah untuk bisa berbagi, sekaligus meningkatkan kompetensi bagi guru-gurunya untuk terus melanjutkan di tahun kedua, melaksanakan kurikulum merdeka.
“Karena sekolah penggerak ini adalah motor penggerak bagi pelaksanaan kurikulum merdeka, yang pada tahun 2024 ini akan menjadi kurikulum nasional. Jadi semua sekolah akan melaksanakan kurikulum merdeka,” bebernya.
Dikatakan, tidak semua sekolah memiliki kesempatan untuk menjadi sekolah penggerak, maka kami minta untuk sekolah-sekolah penggerak berbagi kepada sekolah lain.
Dijelaskan, untuk menjadi sekolah penggerak memang tidak mudah, tanggung jawabnya banyak, dan untuk sekolah-sekolah imbas ini tahun depan mau tidak mau juga akan melaksanakan kurikulum merdeka.
Ketua Panitia, Irmansyah juga menambahkan, tujuan kegiatan ini yaitu, untuk meningkatkan kapasitas pendidikan, menerapkan kurikulum merdeka.
Selain itu meningkatkan motivasi pendidikan, menjalankan program transformasi di satuan pendidikan, meningkatkan semangat berbagi praktek baik serta merefleksikan pencapaian pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah,” pungkasnya.
(Har/Ricko)