Jayapura, Teraspapua.com – Dua destinasi wisata potensial di Provinsi Papua, yakni Teluk Cendrawasih di Biak dan Danau Sentani di Jayapura, diusulkan kembali untuk masuk dalam Rencana Prioritas Jangka Menengah Nasional tahun 2025-2029.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Jayapura, Matias Benoni Mano, disela-sela acara penutupan Forum SKPD Bidang Kebudayaan dan Pariwisata se Provinsi Papua yang berlangsung di kota Jayapura, Kamis (25/4/2024).
Matias Mano mengatakan, dalam giat yang berlangsung selama dua hari tersebut, telah dibahas berbagai hal, yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata di Papua, agar dimasukan dalam program Prioritas Nasional, di era Presiden Prabowo Subianto.
“Ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan. Yang pertama adalah kita mengusulkan untuk pengembangan Teluk Cendrawasih dan Danau Sentani harus masuk dalam RPJMN 2025-2029.” Ujar Mano.
Dikatakan, untuk usulan pengembangan Danau Sentani dan daerah sekitarnya, yakni Kabupaten Jayapura, Kabupaten Kerom, Kabupaten Sarmi dan Kota Jayapura.
Sedangkan untuk pengembangan Teluk Cendrawasih, meliputi Kabupaten Biak, Supiori, Yapen dan Kabupaten Waropen.
“Itu menjadi dua rekomendasi utama, yang harus diusulkan masuk di dalam RPJMN di era presiden Prabowo, supaya ke depannya itu bisa ditindaklanjuti untuk percepatan pengembangan pariwisata di Provinsi Papua” sebut pria yang akrab disapa Bentar ini.
Menurut Bentar Mano, usulan tersebut harus dilakukan, mengingat selama ini potensi wisata di Papua, hanya bisa ditonton dan tidak bisa dikembangkan lebih lanjut, karena tidak masuk dalam dokumen RPJMN.
“Kita berharap ada sinkronisasi program, antara Pemprov Papua dengan kabupaten kota untuk penyusunan dokumen perencanaan, agar kita bisa mendapatkan alokasi khusus dari pemerintah pusat.” Paparnya.
Selain itu tambah Bentar Mano, ada bebera program yang sudah dihasilkan dalam Forum SKPD tersebut khususnya di kondisi pariwisata, yang akan diserahkan kepada Pemprov Papua melalui Dinas Pariwisata.
Dirinya menambahkan, untuk prioritas pembangunan suatu destinasi tidak bisa di setiap kabupaten kota, untuk itu harus dicari yang potensi besarnya.
(elo)