Lomba Molo Ikan di Bukere, Mengisi Hari Kedua Festival Port Numbay

Jayapura, Teraspapua.com – Hari kedua pelaksanaan Festival Port Numbay (FPN) Explor Kampung Yoka, Distrik Heram Kota Jayapura, dihadiri Penjabat (Pj) Walikota Jayapura, Frans Pekey, Sabtu (27/4).

Kehadiran Frans Pekey di lokasi FPN, bertepatan dengan diadakannya berbagai perlombaan tradisional yang diadakan oleh panitia lokal Kampung Yoka.

banner 325x300banner 325x300

Salah satu perlombaan yang disaksikan langsung oleh Pj. Walikota Frans Pakey yang didampingi para pimpinan OPD lingkup Pemkot Jayapura, adalah loma Molo (Menyelam) dan memanah ikan secara tradisional di dalam Bukere (Penangkaran Ikan).

Usai perlombaan berlangsung, Frans Pekey yang ditemui sejumlah wartawan mengatakan, loma Molo ikan secara tradisional yang dilaksanakan oleh panitia lokal, merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya lokal masyarakat Kampung Yoka.

“Lomba Molo ikan di Danau Sentani secara tradisional ini, tentu bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah mulai dilupakan.” Papar Pekey.

Beberapa kegiatan lainnya yang merupakan tradisi lokal yang sudah jarang dilaksanakan sebut Pekey, kembali diangkat dalam Festival ini. Sehingga diharapkan, tradisi tersebut akan tetap dan terus lestari.

Dirinya juga mengapresiasi antusias masyarakat Kampung Yoka yang dinilai ini luar biasa, dengan berpartisipasi dalam pelaksanaan FPN.

“Saya apresiasi karena sangat luar biasa masyarakat di kampung ini. Dengan para tua-tua adat serta Ondoafi. Masyarakat dari Anak kecil dan orang dewasa semua turut berpartisipasi,” ujarnya.

Dikatakan, kegiatan tersebut sekaligus memupuk nilai kebersamaan di tengah-tengah warga masyarakat di Kampung Yoka.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Jayapura, Matias Benoni Mano mengatakan, lomba Molo tersebut dilaksanakan di dalam Bukere.

Bukere sendiri terang Mano, adalah tempat penangkaran ikan tradisional yang dibuat dari daun-daun sagu, yang fungsinya untuk tempat bermain ikan.

“Untuk lomba Molo dan Panah Ikan, durasi waktunya 30 menit. Dan penilaiannya bukan dari jumlah ikan yang didapat oleh peserta, tetapi dari yang paling berat hasil tangkapannya.” Jelasnya.

Untuk hari kedua ini tambah Bentar Mano, merupakan hari terakhir dari semua jenis kegiatan lomba. Karena nantinya di acara penutupan FPN, hanya akan ada pemberian hadiah dan malam hiburan, serta bazar UMKM.

Dirinya berharap dari FPN di Kampung Yoka, akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dengan hadirnya banyak orang di Festival tersebut.

“Kedepannya Kampung Yoka bisa melaksanakan event sendiri. Dan ini menjadi langkah pertama, untuk pelaksanaan event selanjutnya.” Pungkasnya.

Sementara itu Kepala Kampung Yoka, Antonius Mebri mengatakan, dampak dari FPN tentunya dapat memperkenalkan potensi kampung, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya dunia pariwisata.

“Hari ini dengan Festival Port Numbay, kita menarik masyarakat untuk datang melihat potensi kita, sekaligus perkenalkan kepada masyarakat tentang pariwisata kita.” Tandas Mebri.

(elo)