Jayapura, Teraspapua.com – Tim Penggerak PKK kota Jayapura, dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 dan hari R. A Kartini ke-145 Tingkat kota Jayapura tahun 2024, menggelar Loma Yosim Pancar (Yospan) dan Tari Kontemporer, yang berlangsung di Taman Imbi, pusat kota Jayapura, Rabu (01/5)
Dengan tema “Bergerak Bersama Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju” dan Subtema Merajut Harmoni Dalam Kebudayaan Multikultural, Kota Jayapura Maju”. Perlombaan yang diikuti 17 peserta Yospan dan 9 peserta Tari Kontemporer tersebut, dibuka Penjabat (Pj) Walikota Jayapura Frans Pekey.
Dalam sambutannya mengawali perlombaan tersebut Frans Pekey mengatakan, lomba Yospan dan Tari Kontemporer yang digelar bukan hanya tentang juara, tetapi juga tentang semangat kebersamaan dan sportivitas.
Untuk itu dirinya mengajak semua yang terlibat, agar menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan saling menghargai satu sama lain, tidak hanya di tempat perlombaan tetapi juga di luar tempat pertandingan.
“Ini bukan sekedar kompetisi biasa, namun juga merupakan wujud apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya dan beragam di Indonesia, khususnya di Papua.” Papar Pekey.
Dirinya berharap, perlombaan ini dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara seluruh masyarakat di kota Jayapura, serta dapat menjadi ajang pembelajaran dan berbagi pengalaman, bagi semua peserta.
“Semoga acara ini dapat membawa kebahagiaan, semangat kesatuan dan kebanggaan, akan keberagaman budaya Indonesia dan Papua.” Pungkas Pekey.
Sementara itu Ketua TP PKK Kota Jayapura, Maria Yuvita G. Pekey mengatakan, kedua perlombaan tersebut merupakan salah satu cara mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri, baik sebagai kaum perempuan maupun anak-anak muda.
Maria Yuvita manambahkan, kegiatan tersebut juga memberikan manfaat yang positif bagi pemberdayaan diri, khusus untuk anak-anak muda di kota Jayapura.
“Mereka dapat mengerahkan seluruh potensi dirinya di bidang seni dan kebudayaan, dan juga terlebih agar kita dapat mencintai seni dan budaya lokal.” Tandasnya.
Selain itu dikatakan, banyaknya budaya-budaya dari luar, bahkan budaya-budaya asing yang mulai masuk dan merambah di tanah Papua, sehingga kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilakukan.
“Oleh karena itu ajang ini sangat penting sekali, agar kita tetap melestarikan budaya lokal di tanah Papua ini.” Ujarnya.
(elo)