Constant Karma Klarifikasi Pertemuan dengan Aryoko Rumaropen: Hanya Diskusi HIV/AIDS, Bukan Dukungan Politik

Jayapura, Teraspapua.com – Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Constant Karma, memberikan klarifikasi terkait kedatangan calon Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Aryoko Rumaropen di kediamannya di Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Selasa (23/9/2025) malam.

Kehadiran Aryoko bersama sejumlah rekannya sempat menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat maupun media, terutama terkait dugaan adanya pergeseran dukungan politik dari Constant Karma.

Namun, Constant Karma menegaskan bahwa pertemuan tersebut bersifat spontan dan sama sekali tidak terkait dengan urusan politik.

“Jadi, tadi malam Pak Aryoko datang dengan beberapa teman ke rumah saya. Itu bukan pertemuan yang diagendakan, hanya pertemuan biasa. Mereka datang bertamu, dan kalau saya mengusir, itu tentu salah. Jadi jangan dipolitisasi,” jelas Karma kepada wartawan usai pertemuan dengan relawan BTM-CK, Rabu (24/9/2025) siang.

Constant Karma menegaskan sikap politiknya tidak berubah sejak awal. Ia tetap berada dalam barisan pendukung pasangan calon Gubernur–Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM).

Menurutnya, sebelum resmi menyatakan dukungan kepada pasangan BTM, pihak pasangan nomor urut 2, Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen, memang pernah melakukan pendekatan agar dirinya bergabung. Namun, Karma memastikan bahwa pilihannya sudah final ke BTM.

“Sejak awal saya sudah tegas, saya tetap mendukung BTM. Jadi isu bahwa saya beralih mendukung pasangan Mari–Yo itu tidak benar. Saya tidak pernah bergeser dari komitmen tersebut,” tegasnya.

Lebih jauh, Constant Karma mengungkapkan bahwa diskusi yang terjadi dalam pertemuan itu justru berkaitan dengan isu kesehatan masyarakat, khususnya penanganan HIV/AIDS di Papua.

“Topik yang kami bicarakan adalah soal penanganan HIV/AIDS. Jayapura dan beberapa daerah di Papua, termasuk Kabupaten Jayapura, tercatat sebagai penyumbang kasus tertinggi. Ini masalah serius yang harus ditangani bersama. Saya pribadi punya kerinduan bertarung di arena politik agar bisa menyelamatkan orang Papua dari ancaman HIV/AIDS,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Karma juga menyerahkan sebuah buku dan data peningkatan HIV/AIDS kepada Aryoko Rumaropen. Menurutnya, dokumen tersebut murni berisi data kesehatan, bukan pernyataan dukungan politik.

“Map yang saya berikan berisi data tentang HIV/AIDS, bukan surat dukungan politik. Itu harus diluruskan agar masyarakat tidak salah paham,” tegasnya kembali.

Constant Karma berharap klarifikasi ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di publik.

Ia menegaskan sekali lagi bahwa dirinya tetap konsisten berada di barisan pendukung Benhur Tomi Mano, serta menolak tuduhan adanya pergeseran dukungan kepada pasangan lain.

“Saya konsisten dengan sikap politik saya. Tidak ada dukungan kepada pasangan Mari–Yo. Saya tetap bersama BTM,” pungkasnya.
(Zon/Mar)