Jayapura, Teraspapua.com – Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano menerima kunjungan kerja (Kungker) pemerintah Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) provinsi Gorontalo di gedung sian soor setempat, Kamis ( 8/4/2021). Bupati dan Wakil Bupati Bonebol Hamim Pou dan Merlan Uloli datang bersama sejumlah pimpinan OPD.
Wali Kota Benhur Tomi Mano pada kesempatan itu mempresentasikan kemajuan pembangunan semenjak kepemimpinannya pada periode pertama maupun periode kedua, disertai sejumlah prestasi dan inovasi.
Sebelumnya, Wali Kota menyampaikan selayang pandang Ibu kota provinsi Papua ini dengan keindahan yang begitu eksotik.
Selanjutnya Wali Kota memaparkan inovasi – Inovasi Dukcapil. Yang tentu merupakan inovasi Merlan S. Uloli saat memimpin dinas pelayanan publik tersebut.
“Salah satu inovasi yaitu pendataan orang asli Papua berbasis NIK dan Marga. Selain itu pendataan orang asli Port Numbay, dirincikan dari tingkat pendidikan, TK sampai perguruan tinggi, baik juga yang hamil dan yang tidak punya pekerjaan,” ungkap Wali Kota.
Tapi sangat disayangkan oleh orang nomor satu di Ibukota provinsi Papua itu, karena inovas itu tidak dipakai oleh OPD untuk membuat program bagi orang asli Port Numbay.
“Itu juga sangat disayangkan oleh ketua LMA Port Numbay karena data itu tidak dipakai untuk membuat program bagi orang asli Port Numbay,” terangnnya.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota lanjut membeberkan inovasi lain dari Merlan S. Uloli yaitu anjungan dukcapil mandiri, di Provinsi Papua hanya kota Jayapura dan Kabupaten Mimika, bahkan di Indonesia baru ada di 7 provinsi termasuk Kota Jayapura Provinsi Papua.
“Begitu juga inovasi nikah catatan sipil cepat yang sudah dilakukan sejak tahun 2016. Kemudian operasi KaTePel yang merupakan program penertiban dokumen kependudukan melalui kegiatan operasi yustisi,” paparnya.
Tak kalah juga inovasi tekan HP akta jadi. Dukcapil tok-tok Pos yang di cetus pada tahun 2017. Selanjutnya setiap masyarakat yang akan bertemu dengan Wali Kota, Wawali maupun Sekda harus mengisi buku tamu pimpinan berbasis ktp-el. Dan juga e- Waniambey aplikasi pendaftaran penduduk nonpermanen.
Ditambahkannya, inovasi KIA makin mantap. Bahkan yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu adalah SIDAK NIK yang merupakan kerjasama dengan PT Jasa Raharja bagi data korban Laka Lantas tanpa identitas secara akurat dan tepat, untuk meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen.
Bahkan untuk mengangkat wajah ibu kota provinsi Papua dalam dunia pelayanan publik, yang semenjak Merlan Uloli menjadi Kadisdukcapil dinas tersebut mendapat ISO 9001-2008.
Adapula, kampung tertib Dukcapil yang dicetuskan pada tahun 2014, kemudian nikah rame-rame (pencatatan sipil massal),” urai Wali Kota.
Lanjut dipaparkan inovasi lain yakni, kelahiran flash (2015) dan anjungan dukcapil Mandiri standar ISO.
Kemudian penghargaan Adipura dari tahun 2012 – 2019,” tandasnya.
Walikota pada kesempatan itu menyampaikan kesiapan kota Jayapura untuk menghadapi PON XX pada bulan Oktober mendatang, karena kota Jayapura merupakan salah cluster yang akan mempertandingkan 16 cabang olahraga dan terbanyak di Papua.
Walikota juga menyampaikan indikator capaian pembangunan kota Jayapura. “IPM kita 79, 94, PDBR perkapita 78, 97 dan 7 Kali berturut-turut meraih opini WTP murni dari BPK RI perwakilan Papua,” imbuhnya.
Bahkan beber Wali Kota, sudah 7 Kali Kota Jayapura meraih Penghargaan Adipura kota terbersih dari Kementerian lingkungan hidup dari tahun 2012 – 2019.
Selain itu untuk menjaga agar kota ini tetap bersih dan untuk mengurangi sampah plastik maka dikeluarkannya instruksi Walikota tahun 2020 untuk di kantor-kantor tidak lagi memakai Aqua,” tukasnya.
Wali Kota mengaku Pemkot, merasa kehilangan seorang Melan Uloli yang sangat cerdas dan seorang yang pintar dia adalah mama inovasi kota Jayapura.
Kepada Bupati Bone Bolango, Walikota BTM mengungkapkan, bahwa Bupati tidak salah memilih Merlan Uloli sebagai wakilnya,” ucap laki-laki asal Tobati itu.
Sementara itu Bupati Bonebol Hamim Pou mengungkapkan Kabupaten Bone Bolango sangat kecil yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, dengan penduduk hanya 170 ribu jiwa.
Sehinggah Hamim Pou mengakui, kedatangannya agar bisa belajar banyak dari ibukota provinsi Papua ini dan bisa menjadi kota studi tiru.
“Salah satu kemajuan yang membuat kami tertarik yaitu bagaimana Wali Kota bisa menaikkan pendapatan asli daerah (PAD). Kami 10 tahun lalu PAD hanya Rp.6 miliar dan hari ini sekitar Rp.100 miliar.
Ketika terjadi refocusing anggaran untuk penanganan covid-19 kami bersyukur semua daerah tumbuh negatif dan Gorontalo yang masih tumbuh positif adalah Kabupaten Bone Bolango masih bisa 0,6%,” akuinya.
Hamim Pou juga sangat tercengang dengan IPM kota Jayapura yang cukup tinggi. Sementara Bone Bolango baru 69,8% sehingga ia mengakui kota Jayapura merupakan salah satu kota maju di Indonesia.
“Tapi, untuk opini WTP dari BPK RI, Bone Bolango juga sudah tujuh kali sama dengan kota Jayapura,” akuinya.
Sementara untuk SAKIB 4 tahun terakhir lanjut Bupati, Bonebol mendapat nilai BB, itu yang membuat kami diganjar dengan dana intensif daerah yang sangat tinggi tinggi 60 miliar, maka kami bisa membangun Mal Pelayanan Publik (MPP).
Dia juga menyampaikan luasan kabupaten pemekaran Gorontalo itu hanya 2000 KM, 70 % hutan nasional. Berarti kami hanya mengelola 30%, belum juga kewenangan – kewenangan daerah yang diambil pemerintah provinsi maupun ditarik ke pusat. Maka sangat sulit untuk daerah mendapat sumber-sumber pendapatan asli daerah.
“Karena itu kami berinovasi dengan menaikkan kinerja, supaya mendapatkan intensif dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Bahkan kata Bupati Hamim Pou, Kabupaten Bonebol merupakan salah satu daerah penghasil gula merah di Provinsi Gorontalo yang setiap minggu bisa memproduksi sekitar 50 ton.
Begitu juga dengan sayur-sayuran, jika dibutuhkan di kota Jayapura maka kami siap mensuplai, terutama untuk pelaksanaan PON bulan Oktober mendatang.
“Kami terus mengembangkan holtikultura, begitu juga makanan-makanan organik yang terus digalakkan termasuk beras organic,” tukasnya.
(Let)