Biak,Teraspapua.com – Kepala SPNF-SKB (Satuan Pendidikan Non Formal – Sanggar Kegiatan belajar) Biak Numfor Margaretha Singgamui S.Pd menjelaskan, Salah satu sarana yang menjadi sumber belajar bagi anak yaitu Alat Permainan Edukatif (APE).
“Alat ini bisa kita beli sebab sudah disediakan di toko-toko dimana harganya mahal, tatapi bisa juga kita buat sendiri dengan kreativitas dari tutor masing-masing,”jelas Margaretha pada kegiatan Workshop Pembuatan Alat Peraga Edukasi (APE) dari bahan Bekas Bagi Guru Paud yang diselenggarakan di Ruang pertemuan Kantor SKB Biak, (13/12/2019).
Dikatakan, pada umumnya TK dan Paud yang mampu mereka bisa membeli sendiri, tetapi untuk TK, Paud yang ada di kampung-kampung belum mampu dari sisi keuangan,sehingga membuat kreativitas dari tutor sendiri.
Menurutnya, PAUD merupakan dasar yang sangat penting bagi kehidupan anak dimana dia bisa mendapat bimbingan,rangsangan sejak dini untuk perkembangan fisik, mentalnya,karena berdampak pada kesiapan dalam belajar di tingkatan selanjutnya “ tutur Margaretha.
Sehingga anak bisa mampu mandiri juga bisa mengoptimalkan semua kemampuan atau potensi yang ada didalam diri anak tersebut”imbuhnya.
“Oleh karena itu setiap pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini baik di Paud, SPS, TK, strategi metode pengajaran yang diterapkan harus sesuai dengan khas nya anak (dunia anak),” katanya.
Alat permainan biasa sengaja di ciptakan oleh produsen yang bisa mendatangkan keuntungan besar, tetapi alat itu belum tentu bisa berfungsi edukasi buat anak-anak.
“untuk itu guru-guru juga harus pintar memilah-milah mana yang bisa di sebut alat permainan edukatif dan mana yang tidak bisa untuk di pakai dalam pembelajaran.
Sebab perlu kita ketahui bahwa banyak perbedaan antara alat permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif,”ungkapnya.
Dikatakan, SKB mencoba menghadirkan workshop ini dengan mendatangkan fasilitator dari kementerian yang memang ahli mengembangkan alat permainan edukatif dari bahan bekas dari apa yang ada disekitar.
“ saya mengajak teman-teman juga menjadikan workshop ini sebagai tempat sharing yang mengalami pengalaman bisa berbagi, kalau ada krativitas yang bagus kami SKB akan membutuhkan itu dan akan menumbuhkan itu,”kata Margaretha.
Pada kesempatan yang sama Yoel Maryen Plt. Kadis Pendidikan Biak Numfor juga menjelaskan, APE yang sudah di siapkan di luar Papua belum tentu cocok dengan karakter anak-anak kita.
“oleh karena itu kita di tuntut kreatif, inovatif dan menggunakan potensi alam, kearifan lokal yang ada kita pakai mengedukasikan anak-anak kita,”tutur Yoel
Pantauan media ini,hadir pada workshop ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Biak Numfor, sejumlah peserta dan para tamu undangan.
(Hend DK).