Wakil Ketua Asosiasi Bupati Sepegunungan Tengah Minta Perang Saudara di Hentikan

Jayapura,Teraspapua.com – Wakil Ketua Asosiasi Bupati Sepegunungan tengah, Ricky Ham Pagawak, perang saudara yang terjadi Wamena Distrik Woma agar dihentikan, kedua masyarakat dari Lanny Jaya dan Nduga agar duduk bersama menyelesaikan secara adat.

“Kami Asosiasi siap hadir untuk menyelesaikan masalah pertikaian ini”, ujar Ricky Ham Pagawak,  via telephon selulernya, Rabu (12/1).

Dijelaskan Pagawak, pertikaian seperti itu seharusnya tidak terjadi, mengingat kedua kelompok tersebut merupakan saudara.

“Di Lanny  ada marga Tabuni dan Kogoya, begitu juga di kelompok Nduga, kedua kelompk ini adalah keluarga,” katanya.

Disamping itu, ia pun cukup prihatin dengan adanya korban jiwa dalam pertikaian antar saudara itu. Untuk itu “Saya secara pribadi mengucapkan turut berduka bagi korban yang meninggal, begitu juga bagi korban yang luka-luka terkena panah,” imbuhnya.

Ia pun meminta, kedua bela pihak untuk sama-sama hentikan ini, apalagi kita selaku orang Kristen sudah diajarkan agar tidak saling membunuh, dan lain sebagainya. Mari kita sama-sama membangun Nduga untuk generasi penerus kita. Sebaliknya masyarakat Lanny Jaya.

Lebih lanjut Pagawak menuturkan, Asosiasi Bupati Pengunungan tenggah berharap kepala suku, toko-toko intelektual, mahasiswa, dan lebih khusus Gereja, agar kita duduk bersama menyelesaikan masalah ini. Sehingga kedepan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini, mungkin ini yang terakhir.

Dirinya menegaskan, kami Asosiasi akan proaktif untuk mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah yang terjadi, karena kita masih butuh masayarakat untuk membangun Nduga, Lanny Jaya dan Papua pada umumnya.

Masalah yang terjadi di Wamena ini adalah masalah keluaraga, sehingga dirinya berharap tidak melebar kemana-mana, oleh karena itu dirinya menghimbau kepada masayarakat Nduga dan Lanny Jaya, yang ada di Kabupaten lain yang ada di Papua, agar bisa menahan diri sehingga masalah ini cepat terselesaikan.

Pada kesempatan itu, Ia juga memberikan apresiasi kepada Mahasiswa Lapago, yang ada di Kota studi Jogja yang sudah memberikan pemahaman kepada orang tua kita, dan juga kepada mahasiswa di kota studi lain, yang mendengar masalah ini kemudian diam, itu pertanda kita tidak ingin pearang itu terjadi lagi.

“Kami dari Asosiasi Bupati sepegunungan tenggah, juga memberikan apresiasi kepada Pangdam dan juga Kapolda, yang respon cepat untuk memerintakan Dandim dan Kapolres setempat, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan atas pertikayan antara masyarakat suku Nduga dan Lanny Jaya,” ucapnya.

Perang ini muncul tiba-tiba, oleh karena itu pihaknya berharap, Dandim dan juga Kapolres agar pengamanan  harus dilakukan sampai kita selesaikan secara kekeluargaan dan secara adat,” pungkasnya.

(Vmt)