Sorong, Teraspapua.com – Sebanyak 110 Kepala Sekolah dalam lingkup Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua, khusunya di Provinsi Papua Barat Daya, mengikuti Workshop Transformasional Manajemen Kepala Sekolah TK/Paud, SD, SMP, SMA/SMK, yang digelar Badan Pengurus YPK, Senin (15/1/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aimas Kabupaten Sorong ini, dibuka oleh Wakil Ketua III Badan Pekerja Sinode (BPS) GKI di Tanah Papua, Pnt. Dr. Netty Naomi Howay Sagrim, SKM, M.Kes.
Diawali dengan ibadah yang dipimipin oleh Pdt. G. Riuwpasa, S.Th, workshop tersebut dihadiri Ketua BP YPK Joni Y. Betaubun, SH,.MH, Koordinator YPK Wilayah VII & XI Dr. Bernard Sagrim, Ketua Badan Pengawas YPK Dr. Kristhina, R. I. Luluporo, S, IP, M, AP, Direktur Eksekutif YPK Dra. Christina D. Widyastuti, M, Pd, beserta pengurus dan staf BP YPK lainnya.
Selain itu, workshop juga dihadiri ketua-ketua Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) YPK yang ada di Provinsi Papua Barat Daya, yakni PSW Raja Ampat, PSW Sorong Selatan, PSW Maybrat, PSW Kabupaten Sorong dan PSW Kota Sorong.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua III BPS GKI di Tanah Papua, Netty Howay Sagrim memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi BP YPK, di bawah kepemimpinan Joni Betaubun, yang telah bekerja keras melakukan kegiatan-kegiatan YPK di seluruh wilayah Papua.
“Ini satu gebrakan besar yang perlu didukung oleh guru-guru, PSW dan Klasis, di masing-masing kabupaten dan kota.” Ujar Netty.
Dirinya juga meminta kepada PSW dan para guru YPK, untuk berlari bersama dengan BP YPK, sehingga bisa mengejar ketertinggalan yang selama ini dialami oleh sekolah-sekolah YPK.
Pada kesempatan ini Netty Howay Sagrim juga menjelaskan, terkait dana 4% dari Sinode GKI kepada BP YPK, yang telah berubah dari 4% menjadi 10% sesuai dengan hasil keputusan Sidang Sinode GKI di Tanah Papua ke-18.
Disebutkan, dana 10% adalah dana pendidikan, sehingga diharapkan dalam Rapat Kerja ke-II Sinode GKI di kota Jayapura, akan dibuat kesepakatan bersama untuk menetapkan dana pendidikan tersebut, agar bisa digunakan.
“Karena sampai hari ini masih menjadi simpang siur, antara jemaat dalam setiap Raker Klasis, karena masih melaksanakan 4 persen,” terangnya.
Netty Sagrim menambahkan, setelah ada penetapan nanti dalam Raker ke-II, maka diharapkan dana tersebut bisa digunakan untuk membantu pendanaan di sekolah-sekolah.
Sementara itu selaku ketua BP YPK, Joni Betaubun mengapresiasi langkah yang diambil oleh Bernard Sagrim, dalam rangka peningkatan kapasitas para kepala sekolah lingkup YPK, yang ada di Papua Barat Daya.
“Kita bersyukur bahwa BP YPK lewat Pa Sagrim, hari ini kita bisa ada di sini, untuk duduk dan mendapatkan penguatan kapasitas dalam workshop ini.” Tandas Betaubun.
Lanjut dikatakan, BP YPK terus melakukan terobosan-terobosan, sesuai dengan arahan BP Sinode GKI di tanah Papua.
Untuk itu kata dia, perubahan-perubahan terus dilakukan oleh BP YPK, sehingga sekolah-sekolah YPK tidak tertinggal dengan Yayasan Pendidikan lain di Papua.
“Setelah kita laksanakan FGD, maka kepala sekolah perlu peningkatan kapasitasnya. Sehingga kita tidak tertinggal dan mampu bersaing, bahkan melebihi dari sekolah-sekolah yang lain.” Ucap Betaubun.
Di kesempatan ini, Joni Betaubun mengingatkan para kepala sekolah, agar tidak hanya fokus pada input tetapi juga mengutamakan output.
Oleh karena itu dirinya berharap, sekolah YPK harus menguatkan identitasnya untuk mampu bersaing melalui ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Baik tingkat nasional maupun internasional.
“Untuk itu, kepala sekolah harus mengenal dan mengembangkan potensi peserta didik. Sehingga membuat sekolah-sekolah YPK menjadi sekolah yang inovatif.” Pungkasnya.
Di tempat yang sama, Bernard Sagrim selaku pelaksana kegiatan workshop tersebut mengatakan. Kegiatan ini bertujuan memberikan penguatan kapasitas manajemen kepala sekolah, di lingkup YPK.
Lanjut Sagrim, dengan topik transformasional manajemen kepala-kepala sekolah, juga bertujuan membantu kepala-kepala sekolah untuk memanage lembaga pendidikan dalam lingkup sekolah YPK.
“Arahnya pada penguatan kapasitas SDM kepala sekolah. Agar bisa memanage dan bertanggungjawab pada tugas-tugas yang diemban,” ucapnya.
Untuk itu dirinya meminta para peserta, untuk mengikuti workshop tersebut dengan baik, serta menyimak pemaparan yang disampaikan oleh para pemateri.
Workshop kemudian dimulai dengan pemaparan materi pertama tentang Kepemimpinan Kristen, yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pengawas YPK, Kristhina Luluporo. Dan materi kedua tentang Kebijakan Strategis Kepemimpinan, dipaparkan langsung oleh ketua BP YPK Joni Betaubun.
(elo)