Sorong, Teraspapua.com – Untuk meningkatan kualitas pendidikan, maka salah satu unsurnya adalah peran penting kepemimpinan kepala sekolah.
Demikian hal tersebut disampaikan ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH,.MH, saat menutup Workshop Transformasional Manejemen Kepala Sekolah YPK dari semua jenjang pendidikan, di provinsi Papua Barat Daya.
Pada giat penutupan yang berlangsung di Aimas Hotel kabupaten Sorong, Selasa (16/1/2024) tersebut, Joni Betaubun menegaskan. Kepala sekolah YPK harus mampu menjalankan kepemimpinan yang efektif dan efisien.
Dan untuk mewujudkan hal tersebut kata Betaubun, maka kepala sekolah perlu memahami tugas dan fungsinya dengan baik.
“Untuk itu saya yakin, sesuai dengan materi yang didapat dari orang-orang yang hebat, maka tentun kita akan pulang dengan membawa sesuatu, untuk perubahan di sekolah masing-masing.” Tandasnya.
Lanjut dikatakan, keberadaan kepala sekolah bukan hanya sebagai simbol semata, tetapi harus memberikan dampak positif bagi perkembangan organisasi sekolah.
Selain itu kata dia, kepala sekolah juga dituntut bisa mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan kepemimpinan, karena sangat berpengaruh pada kualitas sekolah, dalam menghadapi perkembangan zaman.
Pada kesempatan ini, Betaubun juga meminta agar Papua Barat Daya menjadi contoh bagi provinsi lain di tanah Papua, dalam penyelesaian Data Base Sekolah, yang akan dimasukkan ke dalam Aplikasi YPK Satu Data.
“Untuk itu saya harapkan, sebelum ulang tahun YPK ke 62, Papua Barat Daya harus menjadi contoh memasukan data base semua sekolah, dalam aplikasi YPK Satu Data.” Pungkasnya.
Dalam acara penutupan ini, Joni Betaubun atas nama BP YPK, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah provinsi Papua Barat Daya, yang telah membantu sekolah-sekolah YPK maupun PSW.
Dikatakan, dukungan pemerintah merupakan bagian dari implementasi UU Nomor 2 Tahun 2021, tentang Otonomi Khusus (Otsus), yang merupakan penjabaran dari PP Nomor 106 dan 107, tentang Yayasan Pendidikan yang sudah ada sebelum adanya sekolah-sekolah negeri.
“Kita berharap seluruh kepala daerah, bawa PSW juga harus dibantu. Sesuai dengan amanat undang-undang yang menegaskan YPK menjadi salah satu yayasan, yang harus diberikan dana oleh pemerintah daerah.” Papar Betaubun.
Sementara itu Koordinator YPK Wilayah VII dan XI, Dr. Bernard Sagrim, Drs, MM, selaku pelaksana Workshop tersebut menyebutkan. Poin penting yang diharapkan dari kegiatan ini, adalah peningkatan kapasitas kepala sekolah.
Sagrim mengatakan, yang terutama adalah peningkatan kapasitas manajemen dan juga leadership, sehingga sekolah-sekolah YPK benar-benar bisa bersaing dengan sekolah lain, terutama sekolah negeri.
“Di luar Papua, sekolah swasta menjadi unggulan. Sementara sekolah YPK di Papua terkesan seperti menyerah dengan kondisi yang ada. Padahal kalau manajemen dan leadershipnya mampu, maka kita juga bisa bersaing.” Kata Sargim.
Dikatakan, untuk tahun ini direncanakan beberapa kegiatan akan dilakukan, dan akan dikhususkan bagi tenaga pendidik dan melibatkan semua stakeholder.
Selain kegiatan untuk guru-guru, lanjut Sagrim, PSW dan komite sekolah serta unsur PGRI akan diundang, untuk kegiatan-kegiatan ke depan.
“Sehingga ada masukan-masukan, dalam rangka perbaikan sekolah-sekolah YPK ini ke depan.” Tandasnya.
Ditempat yang sama, ketua PSW kabupaten Raja Ampat, Rikman Budiman, S.Pd menyebutkan, YPK dibawah kepemimpinan Joni Betaubun, telah mengalami perubahan yang luar biasa.
“Jujur saya mau katakan, selama lima tahun baru ada kegiatan seperti ini. Dan saya melihat kemajuan YPK pada kepengurusan kali ini.” Ujarnya
Rikman Budiman juga meminta semua yang hadir untuk stop berbicara soal dana 4% dari Sinode GKI di Tanah Papua kepada YPK.
Dirinya menambahkan, sebaikanya sekolah-sekolah dan PSW memikirkan hal lain, dan biarlah dana 4% tersebut diurus oleh Sinode.
“Menurut saya, tidak usah ada empat persen. Karena tarik ulur dana ini, membuat langkah maju sekolah-sekolah YPK menjadi tersendat-sendat.” Tandasnya.
Sementara itu Jackson Bleskadit mewakili peserta workshop, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Korwil YPK Wilayah VII XI yang menurutnya, merupakan kegiatan yang berkualitas dalam peningkatan kapasitas kepala sekolah.
Dikatakan, sejauh ini tenaga pendidik di sekolah-sekolah YPK, tidak kalah berkualitas dengan sekolah swasta maupun sekolah negeri.
“Anak-anak YPK yang kami kirim sekolah di luar, ada yang menjadi ketua OSIS di Jawa, bahkan ada yang magang di luar negeri. Untuk itu YPK tidak kalah, kita hanya tinggal sedikit berbenah.” Pungkas Sagrim.
(elo)