Lawan Covid-19 ,Satpol PP Dilibatkan Pada Dua Pokja

Koordinator Pokja Penyemprotan ,Kompol Muhsin Ningkeula yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satol-PP)

Jayapura,Teraspapua.com – Dalam rangka membackup Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 kota Jayapura sesuai dengan SK walikota ,Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) di libatkan dalam Pokja keamanan dan penegakan hukum kemudian dilibatkan juga dalam Pokja pencegahan.

Untuk Pokja keamanan dan penegakan hukum ,kami bergabung dalam tim gugus patroli gabungan yang didalamnya ada kepolisian TNI POM dan Satrol .

“ Kegiatan kami ,yaitu mengawasi masyarakat agar tidak melanggar instruksi Walikota tentang jam aktivitas ekonomi maupun penggunaan masker, begitu juga Social dystancing  sesuai syarat protokol kesehatan “ujar  Koordinator Pokja Penyemprotan Kompol Muhsin Ningkeula yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satol-PP) setempat kepada media ini ,Rabu(1/7/2020).

Kemudian dilakukan pendekatan wilayah seperti, batas Kota ,kemudian saat karantina di Hamadi personil kami juga bersama TNI Polri melakukan penjagaan.

Lanjut dijelaskan, Selain itu Satpol juga bergabung di Pokja pencegahan khusus melakukan penyemprotan cairan desinfektan diseluruh wilayah kota.

Yang  awalnya kami melibatkan 20 personil ,kemudian tahap kedua dikurangi tinggal 16 dan tehab 3 dikurangi lagi menjadi 14 orang.

“ Tugas kami untuk melakukan penyemprotan seperti ,fasilitas umum ,tempat pelayanan masyarakat, kantor-kantor, Pasar, Mall ,masjid ,gereja ,sekolah.Kemudian belakangan ini kami lebih fokus penyemprotan terhadap pasien yang positif” urainya.

Jadi jika ada informasi pasien positif di satu kelurahan, maka kami langsung berkoordinasi dengan RW setempat dan melakukan penyemprotan dari rumah ke rumah. Termasuk juga lingkungan sekitar.

Penyemprotan ini menurut Muhsin, dilakukan berdasarkan permintaan dari masyarakat yang mungkin merasa khawatir terhadp penyebaran virus itu

Sebelum melakukan penyemprotan kami informasi kepada warga ,sehingga melakukan komunikasi dengan baik dan tidak ada warga melakukan penolakan untuk melakukan misi kemanusiaan itu “pungkasnya.

(Ricko).