Sebagai Tuan Rumah Harus Optimis Sukseskan Cabor Karate di PON XX Papua

Jayapura,Teraspapua.com – Ketua Panitia Cabor Karate Sub PB PON XX Kota Jayapura, Ny. Kristhina R.I Luluporo, S.IP. M.AP mengatakan, walaupun waktu pelaksanaan PON XX tinggal menghitung hari tapi kita harus optimi sebagai tuan rumah untuk mensukseskan event Nasional ini, terlebih di Cabang Olahraga (Cabor) Karate.

Pernyataan itu dilontarkan Ny. Kristhina kepada media ini, usai membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Panitia Pelaksana Cabor Karate, di Swiss – belHotel Senin ( 13/9).

“Bimtek ini panitia akan didampingi oleh Technical delegate (TD) , bagaimana pelaksanaan secara teknis yang akan di laksanakan nanti di Venue Karate di Politeknik Penerbangan,” kata Ketua Forki Papua itu.

Dilanjutkan, materi – materi yang akan diberikan oleh TD maupun dari PB Forki, semoga peserta Bimtek dapat mengikuti kegiatan ini sampai selesai.

Dan mereka memahami benar pada saat pelaksanaan pertandingan, tugas – tugas apa yang harus dilakukan dan ketika diberikan tugas mereka tahu apa yang akan dilaksanakan.

“Kota Jayapura merupakan salah satu Cluster pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional dan juga khusus cabang olahraga karate. Inilah saatnya kami nyatakan bahwa, kami pelatih akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita terutama untuk tanah Papua,” ujarnya.

Dinamika dalam mempersiapkan atlet maupun panitia tentu bukan tantangan kecil, namun tantangan yang cukup besar. “Tetapi kita harus optimis bahwa atlet kita akan memberikan terbaik untuk tanah Papua,” imbuhnya.

Menurut anggota Fraksi PDI – Perjuangan DPR Papua itu, setelah melakukan Bimtek nantinya kita akan melakukan test event.

“Untuk itu, masing – masing panitia yang telah dibebani tanggung jawab sama – sama melaksanakan tentu saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Saya berharap jangan pesimis namun harus optimis, berjiwa besar,” tandasnya.

Sementara itu TD Cabor Karate Dr. Adri Ganggas,M.Pol menambahkan, dengan pelaksanaan Bimtek ini maka diharapkan teman – teman tidak gagap apalagi menggunakan teknologi.

“Mungkin teman – teman sudah terbiasa dengan melaksanakan kejuaraan. Tapi kejuaraan dengan standarisasi jarang terjadi,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Bimtek ini perlu dilaksanakan sehingga pemahaman kita semuanya sama. Jadi tugas saya, teman – teman dan pemateri bagaimana menyampaikan materi agar mereka memahami.

Karena kata Adri, kita perna melaksanakan Asean Games. Standar Asean Games menjadi tolak ukur. Kita juga sempat mengikuti kualifikasi olimpiade aturan – aturan itu yang menjadi basic bagi panitia pelaksana,” pungkasnya.

(Let)