Merauke, Teraspapua.com – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementrian Pertanian (Kementan) RI menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) tanaman pangan budi daya dan pascapanen padi bagi 100 petani Kabupaten Merauke di Hotel Halogen Merauke, Papua, Senin (27/9).
Legislator Fraksi NasDem ini dalam sambutannya saat membuka kegiatan menuturkan, Bimtek budi daya tanaman pangan yang mengandung karbohidrat dan protein yang dikonsumsi untuk kepentingan manusia itu bertujuan meningkatkan kualitas keterampilan kerja petani yang selama ini sudah dijalankan dengan baik.
“Dengan berbagi ilmu dan pengalaman dari narasumber saat ini, saya yakin mendorong petani Merauke kedepan tambah maju dan pendapatannya lebih. Jangan malu bertanya kalau belum tahu. Saya berharap, nantinya peserta bisa menularkan ilmu kepada saudara-saudara yang tidak ikut bimtek karena menyesuaikan keadaan dimasa pandemi COVID 19,” ujarnya.
Kata Sulaeman Hamzah, budi daya itu berarti berkaitan satu sama lain mulai dari pengolahan lahan, menanam, memelihara sampai panen. Kini semakin hari menuntut petani untuk bisa menyesuaikan dengan daerah lain yang sudah menggunakan teknologi. Sejumlah teknologi pertanian di Merauke pun sudah ada sejak dirinya berada di Senayan.
Pria berdarah NTT ini mengungkapkan, tugasnya sebagai wakil rakyat yang disumpah janji dalam dua periode menduduki kursi DPR RI sejak 2014 dan 2019 terus dijalankan dengan menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Dari 29 Kabupaten/Kota di Papua yang menjadi Dapil nya dihadirkan beragam program bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan lain-lain.
Penyaluran bantuan Kementan program aspirasi H. Sulaeman Hamzah banyak terpusat di Kabupaten Merauke yang menjadi lumbung pangan atau sektor pertanian terbesar. Meski diakuinya belum merata, namun setiap distrik daerah basis pertanian 80 persen sudah memperoleh jatah alsintan.
“Bimtek ini jangan disia-siakan, ikuti dengan sungguh-sungguh. Saya yakin, setelah melihat keberhasilan dari petani yang menggunakan teknologi dan materi narasumber, bisa berguna untuk kegiatan rutin sehari-hari seluruh petani Merauke. Mari kita bersinergi maju bersama untuk kesejahteraan petani yang utama dan pemerintah daerah. Selain itu, anak-anak kita tidak harus mengantre menjadi PNS, tapi profesi pertanian juga menjadi pilihan,” demikian tandas Sulaeman L. Hamzah.
Dikesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah, Fauzun Nihayah mengatakan, masa pandemi COVID 19 tetap harus diwaspadai dengan meningkatkan imunitas tubuh dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat melalui 5M.
“Ini kesempatan yang luarbiasa. H. Sulaeman L. Hamzah dengan Kementan melakukan bimtek bagi petani. Saya direktur rumah aspirasi yang membawahi program-program beliau juga menyampaikan apresiasi luarbiasa. Bapak/Ibu semua para pahlawan pangan yang ada di kampung masing-masing,” ucapnya.
Srikandi partai NasDem yang juga Anggota DPR Papua ini berharap, program aspirasi berupa alsintan bisa digunakan secara kelompok. Ketika ada hal-hal yang merugikan petani, rumah aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah terbuka lebar menerima laporan atau pengaduan petani tanpa pilih kasih. Semangat melayani dalam keterbatasan tak pernah patah semangat memperjuangkan aspirasi masyarakat Merauke agar semakin maju, mandiri, dan modern.
“Bimtek Ini harapannya, petani lebih profesional, maju, dan unggul dalam mengembangkan atau meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Pelatihannya tidak sampai disini, akan terus berkelanjutan karena sejatinya petani butuh bimbingan untuk peningkatan produktivtas lahan pertanian. Butuh sinergitas yang baik antara petani, pemda, dan kami semua wakil rakyat,” kata sekretaris Komisi V DPR Papua.
Sementara itu, Ketua DPRD Merauke, Benjamin I.R. Latumahina juga mengapresiasi seluruh pihak penyelenggara, pemateri dan peserta bimtek. Menurutnya, H. Sulaeman L. Hamzah sudah begitu banyak memberikan yang terbaik di Merauke dalam tupoksinya di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
“Saat ini lebih fokus (kegiatan, red) budi daya pertanian dan pascapanen. Bagi peserta/petani, ini merupakan sejarah dan kesempatan terbaik untuk bisa berdiskusi mengenai segala sesuatu yang tidak diketahui. Setelah materi bisa pulang bawa hal positif. Saudara-saudaraku petani Papua jangan takut bertanya sehingga semua bisa maju dan berkembang. Terutama bisa menghasilkan untuk diri sendiri, keluarga dan kelompok,” lugasnya.
Perwakilan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karawang, Memet Jauhari menjelaskan, bimtek yang dikemas dalam sehari bagi 100 peserta itu memberikan materi pengelolaan utama tanaman padi, pengelolaan pascapanen padi, dan dilanjutkan zoom meeting bersama petani organik muda dari Subang, Jawa Barat.
“Kegiatan ini guna meningkatkan pengetahuan sikap dan kemampuan kompetensi petani untuk mencapai hasil yang lebih baik, memenuhi kriteria, ketrampilan dan mental spiritual. Budidaya padi dari hulu sampai hilir diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sehingga petani menjadi sejahtera, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam kondisi COVID 19. Pertanian tidak boleh berhenti, kita harus kreatif, produktif, inovatif menuju pertanian maju, mandiri, dan modern,” pungkasnya.
(Hida)