Jayapura, Teraspapua.com – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), menjadi sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajarkan masyarakat tentang budaya hidup sehat, serta meninggalkan kebiasaan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj). Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, saat membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Pelayanan Kesehatan Calon Pengantin, yang digelar Dinas Kesehatan setempat, Kamis (31/8/2023).
Dikatakan, Germas bertujuan untuk menurunkan kasus penyakit menular dan tidak menular, serta mampu menurunkan beban pembiayaan kesehatan.
Menurut Robby Awi, dengan meningkatnya kasus penyakit, akan menambah beban pemerintah dan juga semua pihak karena penanganan kasus di bidang kesehatan yang membutuhkan biaya besar, serta memerlukan SDM yang berkompeten.
“Jika kita melihat, angka kematian ibu dan bayi di kota Jayapura masih tinggi. Sehingga pemerintah berupaya agar dapat menekan laju kasus ini, sehingga dapat berkurang setiap tahunnya.” Tandas Sekda.
Selain itu lanjut dia, masalah kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja belum sepenuhnya dapat ditangani. Hal ini terlihat, dengan masih tingginya perkawinan usia dini dan masih tingginya kelahiran pada usia remaja, rendahnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi dan seksual.
Untuk itu tambah Sekda, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual perlu diberikan, baik kepada remaja maupun orang dewasa, termasuk calon pengantin.
Oleh sebab itu, dirinya meminta para peserta sosialisasi, untuk mengajak para calon pengantin agar mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan pribadi dan calon pasangan, serta membantu memberikan edukasi tentang pelayanan kesehatan yang telah disiapkan oleh pemerintah.
“Sehingga akan memberikan informasi dan arah yang penting, dalam mempersiapkan langkah besar menuju kehidupan berumah tangga.” Pungkas Robby Awi.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, ditempat yang sama menyebutkan. Terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, menjadi latar belakang berlangsungnya kegiatan sosialisasi tersebut.
Selain itu Sri Antari mengatakan, koordinasi pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin dan usia subur di kalangan agama, menjadi agenda penting dalam kegiatan ini, guna meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar hidup dengan lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat.
Dikatakan, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi di kota Jayapura. Dan untuk penurunan angka kematian tersebut, maka harus melakukan pola dan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Salah satunya adalah gerakan masyarakat hidup sehat, dengan aktif melakukan aktivitas atau berolahraga, kemudian makanan dengan gizi seimbang.” Ujar Sri Antari.
Ditambahakan, tahun 2023 dan dan 2024, pihaknya akan melakukan pengobatan massal untuk penyakit Kaki Gajah. Untuk itu dirinya meminta para tokoh agama, memberikan himbauan kepada masyarakat.
“Itu harapan kami, berbagai kegiatan juga sudah kami lakukan di lapangan dandidukung juga oleh kalangan atau lingkungan agama, kami sangat berterima kasih.” Paparnya.
Dalam kegiatan tersebut, tambah Sri Antari, juga akan ada kesepahaman bersama antara Dinas Kesehatan dan pelaksana kegiatan dilapangan, dengan lembaga keagamaan. Sehingga untuk calon pengantin yang akan dinikahkan di agama masing-masing, diharapkan sudah menjalani pemeriksaan Kesehatan.
(elo)