Jayapura,Teraspapua.com – Ketua DPD Gerindra Papua, Yanni, SH, MH menyesalkan oknum Anggota TNI AU di Papua yang diduga membakar istrinya hingga berujung tewas.
“Saya sangat menyesalkan peristiwa seperti ini, apalagi tadi waktu diceritakan sang ibu, korban diduga sudah seringkali mendapat perlakuan kasar dari suami, perempuan seringkali tidak berdaya saat KDRT terjadi dan siklusnya berulang ini yang paling menyesakan dada, karena korban akhirnya tewas setelah dirawat di rumah sakit”, ujarnya usai menyambangi kediaman keluarga korban di Sentani untuk memberikan dukungan moril, Selasa (17/12/2024).
Yanni mengaku, mendapatkan informasi dari media sosial keluarga korban pada Senin (16/12) malam. “Saya tahu karena ditag oleh kakak korban, kebetulan salah satu keluarganya mengetahui saya dari laman facebook, jadi hari ini saya langsung datang kesini”, ungkapnya.
Sementara itu, mendapatkan informasi terkait korban yang sempat tidak bisa menggunakan layanan BPJS karena masuk rumah sakit akibat diduga penganiayaan suami, Yanni mengatakan dirinya akan menindaklanjuti informasi tersebut ke BPJS.
“Ibu korban cerita, sempat waktu masuk rumah sakit terpaksa membuat pengakuan bahwa korban terbakar karena kompor meledak, saya tanya kenapa begitu katanya karena layanan BPJS tidak mengcover penganiayaan, wah korban penganiayaan kok ada diskriminasi kesehatan, saya akan perintahkan fraksi Gerindra untuk mengecek hal ini ke BPJS langsung dan mengadvokasi agar korban penganiayaan terlebih KDRT bisa dilayani BPJS”, tegasnya.
Ketua DPD Partai Gerindra ini menegaskan, bahwa seluruh jajaran partai diperintahkan untuk benar-benar turun ke tingkat bawah dan mengecek pelayanan publik termasuk persoalan sosial di masyarakat. Sehingga pihaknya akan memastikan di Era kepemimpinan Presiden Prabowo, seluruh perangkat pemerintahan berjalan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya akan perintahkan Fraksi Gerindra untuk turun mengecek apabila ada pengaduan masyarakat, dan semuanya akan kami laporkan kepada pimpinan”, ujarnya.
Lebih lanjut Yanni mengatakan, telah meminta keluarga untuk membuat kronologis yang menimpa korban Elis dan akan meneruskan kepada pimpinan juga mengawasi jalannya proses hukum kepada pelaku.
“Harus ada keadilan untuk keluarga, apalagi korban meninggalkan anak-anak yang masih kecil, sehingga harus ada tanggung jawab institusi untuk memberikan keadilan termasuk perhatian kepada keluarga dan anak-anak”, ucapnya.
Untuk diketahui oknum Anggota TNI AU Serka MM diduga menganiaya dengan cara membakar istri hingga berujung tewas. Peristiwa hanya dipicu persoalan charger hp pelaku yang terbawa oleh sang istri.