Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura melalui dinas Kesehatan setempat kembali memberikan Vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada tenaga Kesehatan, Kapolresta, Tokoh Agama dan Insan Pers di Puskesmas Twahno, Sabtu (30/1/2021).
Wakil Wali Kota, Ir.H. Rustan Saru, MM tidak bisa divaksin kedua, karena tekanan darah naik saat dites oleh petugas.
Dosisi pertama vaksin buatan sinovac sudah diberikan pada Sabtu ( 16/1/2021). Namun antibodi yang dihasilkan memiliki umur yang pendek, hanya beberapa minggu.
Sehinggah dosis kedua diberikan untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus, sehingga memicu sistem kekebalan.
Persiapan Pemkot sudah cukup baik. Karena petugas medis dari Puskesmas Twahno melakukan skenario ada 4 meja. Meja pertama pedaftaran, meja kedua screening apakah orang ini punya penyakit yang tak boleh diimunisasi atau tidak.
Setelah itu meja 3 disuntik dan setelah disuntik ke meja 4 untuk observasi selama 30 menit. Baru dipersilahkan pulang.
Pemkota masih terkendalam dalam memberikan vaksin kepada masyarakat. Pasalanya sebagain orang beranggapan Vaksin atau Imunisasi ini dapat menimbulkan berbagai hal.
“Kendala Pemkot untuk melakukan vaksinasi ini, karena ada sebagian masyarakat yang berpikir bahwa vaksinasi menimbuhkan berbagai hal,” terang Kepala Dinas Kesehatan , dr. Ni Nyoman Sri Antari usai menerima Vaksin dosis kedua.
Padahal kata Ni Nyoman, tujuan pemerintah untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecatatan akibat penyakit.
Dia juga mengatakan, untuk membentuk kekebalan yang lebih baik maka dilakukan vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
“Jadi untuk pembentukan kekebalan tubuh, maka dibutuhkan dua dosis. Ada juga yang membutuhkan 3 dosis seperti pada anak-anak,” jelasnya.
Jadi lebih sering memberikan dosis vaksin maka menambah kekebalan secara penuh.
Dikatakan, imunisasi atau vaksinasi ini juga tentu untuk membentuk kekebalan, yang diharapkan kesakitan akan menurun atau pun mendapat sakit akan menjadi ringan,” tukasnya.
(Ricko/Let)