Komisi C DPRD Kota Minta CSR BRI Menjadi Kebutuhan di Masyarakat Yang Tidak Bisa Diakomodir Pemerintah

Jayapura, Teraspapua.com – Pimpinan dan anggota DPRD kota Jayapura dalam hal ini komisi C melakukan kunjungan kerja dengan Perbankan sebagai mitra kerja, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memastikan langsung program Corporate Social Responsibility (CSR) di tahun 2021 dan 2022.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat kantor Wilayah Regional Office BRI Jayapura, Ruko dok II, , Selasa ( 25/1). Ketua Komisi C. Ismail B Ladopurab didampingi Sekertaris Komisi, Saling dan anggota komisi. Turut hadir Wakil Ketua I, Jhon Y. Betaubun.

Regional Operation Head Regional Office BRI Jayapura Christiono Heroe  menjelaskan, untuk CSR selama tahun 2021, yang disalurkan melalui KC Jayapura kepada Panti Asuhan Al-Furqan Koya sebesar Rp20 juta lebih, 30 siswa SMPN1 Jayapura Rp24 juta.

“Kemudian, program pendidikan anak, tenaga medis rumah sakit dok 2 Rp50 juta, renovasi SD mosso distrik Muara Tami Rp645 juta, sarana prasarana adaptasi baru berupa wastafel, papan petunjuk dan termogun di Pasar Entrop, Hamadi, pasar pagi, mama – mama Papua dan pasar Inpres Tanjung Ria Rp100 juta lebih,” papar Christiono.

Sedangkan KC Abepura menyalurkan dalam bentuk mobil ambulans kepada Rumah Sakit Dian Harapan Rp660 juta, sarana prasarana adaptasi baru berupa wasthafel di pasar Youyefa, lama dan baru Rp19 , 5 juta.

Kemudian lanjut papar Christiono, CSR juga diberikan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah Arso 10 Rp20, 5 juta, dan sumbangan 100 bungkus nasi kotak Rp35 juta.

Dia juga mengatakan, untuk penerimaan pegawai yang direkrut dari lulusan Universitas atau perguruan tinggi Papua sudah 80%. Sementara untuk komposisi orang asli Papua baru mencapai 5 sampai 10%.

“Dan setiap tahun akan terus direkrut sepanjang mereka bisa mengikuti syarat administrasi dan lolos tes Pegawai. Untuk pembinaan sepakbola sampai Tahun 2022 ini. BRI masih terikat kontrak di posisi sponsor Liga 1,” ujarnya.

“Hal ini dikerjakan oleh kantor pusat BRI sehingga usulan atau wacana untuk pembinaan sepakbola usia 16, 18 dan 20 kami harus bicarakan lagi dengan kantor pusat di Jakarta,” sambung Christiono.

Sementara Sekretaris Komisi C, saling meminta agar CSR yang diberikan betul – betul yang menjadi kebutuhan di masyarakat yang tidak bisa diakomodir melalui pemerintah.

“Sehingga, masalah – masalah sosial yang terjadi di masyarakat bisa tercover dengan adanya program CSR. Salah satunya seperti mobil ambulance, bahkan mobil pemadam Kota Jayapura juga masih terbatas,” kata Saling.

Saling juga minta, BRI lewat program CSR bisa memberikan bantuan terkait dengan fasilitas yang ada di Damkar, sementara pembinaan – pembinaan yang ada di masyarakat seperti kepemudaan dan olahraga dan pendidikan.

Hal senada juga diminta Anggota Komisi Marthen Bosawer, bahwa program CSR, utamakan dulu kota Jayapura baru daerah lain.

Karena, nasabah BRI terbanyak ada di kota Jayapura,” kata Marthen Bosawer.

(Let)